Agung Laksono: Islah Hanya Soal Pilkada, Bukan Kepengurusan  

Reporter

Editor

Anton Septian

Minggu, 24 Mei 2015 12:40 WIB

Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono memimpin Rapat Pimpinan Nasional II Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, 19 Mei 2015. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional Jakarta, Agung Laksono, menetapkan batas islah dengan kubu Aburizal Bakrie. Ia mengatakan islah tersebut hanya menyangkut keikutsertaan kader partai beringin dalam pemilihan kepala daerah serentak tahun ini. Adapun sengketa hukum seputar kepengurusan Partai Golkar berlanjut di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta.

"Meski ada islah, itu terbatas dalam rangka pilkada. Masalah kepengurusan tetap di jalur hukum. Kami tetap lakukan banding," kata Agung dalam pidato pembukaan musyawarah daerah partai beringin tingkat Jakarta di kantor DPP Partai Golkar, Minggu, 24 Mei 2015.

Kubu Agung melanjutkan musyawarah daerah meski pengadilan tata usaha negara membatalkan surat keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mengesahkan kepengurusannya. Agung mengatakan kepengurusannya berhak menjalankan agenda partai selama Kementerian Hukum belum mengeluarkan surat keputusan baru berisi pengesahan kepengurusan lain.

"Kami yang sesuai dengan keputusan Kementerian Hukum dan sesuai dengan amanat Mahkamah Partai Golkar. Itu final dan mengikat," katanya.

Kubu Agung dan Aburizal menggodok solusi islah terbatas yang digagas politikus senior Partai Golkar, Jusuf Kalla. Setelah keluar putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada Senin pekan lalu, Aburizal dan Agung bertemu dengan Kalla dalam kesempatan terpisah. Tiap kubu lalu membentuk tim perumus yang terdiri atas dua-tiga orang.

"Tim menyusun mekanisme dan teknis kerja sama. Hal yang dirumuskan adalah syarat bagi kader Golkar yang hendak ikut pilkada, misalnya lolos verifikasi dan tertinggi suaranya dalam hasil survei," kata Agung.

Agung menolak jika dalam proses islah terdapat tawaran untuk mengubah mekanisme syarat pendaftaran menggunakan persetujuan dari Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Riau sesuai dengan hasil PTUN. Selain itu, ia menolak adanya persetujuan dari pihak Ical dalam syarat pendaftaran pilkada.

"Saya tak mau ada tawaran lain, tanda tangan persetujuan DPP cuma dari ketua umum dan sekretaris jenderal yang disahkan oleh pemerintah, sesuai dengan peraturan KPU," kata Agung.

Agung belum menentukan waktu yang tepat untuk bertemu lagi dengan Jusuf Kalla. Siang ini, ia langsung bertolak ke Riau untuk agenda politik lain.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Airlangga Sebut Golkar akan Usung Emil Dardak Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim

1 hari lalu

Airlangga Sebut Golkar akan Usung Emil Dardak Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim

Khofifah mengatakan mengaku nyaman dan produktif bekerja sama dengan Emil Dardak, yang menjadi wakil gubernur mendampingi dia.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

20 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

31 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

39 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

40 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

40 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

41 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

44 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

50 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

50 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya