Petugas mengevakuasi salah satu korban dari bangunan ruko tiga lantai yang runtuh di Samarinda, Kalimantan Timur, (3/6). TEMPO/Firman Hidayat
TEMPO.CO, Kediri - Dua pekerja bangunan tewas tertimpa tembok saat merenovasi sebuah hotel di Kediri pada Kamis pagi, 21 Mei 2015. Polisi masih menyelidiki apakah ada unsur kesengajaan dalam kasus ini.
Para pekerja yang tengah merenovasi hotel di Jalan Yos Sudarso itu terkejut dengan suara runtuhnya tembok tua yang akan dipugar pada bagian depan. Sesaat setelah suara dentuman terdengar, sejumlah pekerja langsung berteriak minta tolong. Tiga pekerja tampak terbujur bersimbah darah di bawah reruntuhan tembok.
Dua pekerja bernama Adi Wijaya, warga Kelurahan Gayam; dan Giyanto, warga Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, langsung tewas di tempat. Kepala mereka tertimpa sejumlah bata. Sedangkan seorang lainnya, yakni Masmudi, warga Desa Banyakan, Kabupaten Kediri, mengalami patah tulang kaki.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kediri Kota Ajun Komisaris I Made Yogi mengatakan, berdasarkan kesaksian para pekerja, peristiwa itu bermula ketika empat pekerja tengah mengecor bagian depan hotel. Tiba-tiba sebuah tembok lama yang berada di dekat mereka ambruk dan menimpa tiga pekerja. “Dua orang tewas di tempat,” katanya di lokasi kejadian, Kamis, 21 Mei 2015.
Kedua korban tewas langsung disemayamkan di Ruang Jenazah Rumah Sakit Gambiran, Kediri. Sedangkan korban luka dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. Akibat kecelakaan tersebut, pembangunan hotel langsung dihentikan. Polisi memasang garis polisi di lokasi kejadian dan melarang siapa pun mendekat.
Sayang, pemilik hotel maupun penanggung jawab proyek tak bersedia menjelaskan peristiwa tersebut. Polisi masih menyelidiki kemungkinan unsur kesengajaan atau kelalaian dalam peristiwa tersebut.
Ledakan Tungku Smelter di Morowali Tewaskan Belasan Pekerja, Luhut: Siapapun yang Melanggar akan Dihadapkan pada Hukum
29 Desember 2023
Ledakan Tungku Smelter di Morowali Tewaskan Belasan Pekerja, Luhut: Siapapun yang Melanggar akan Dihadapkan pada Hukum
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal insiden meledaknya tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang beroperasi di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah