Kronologi Terbakarnya Pesantren Al-Ihsan di Kampar
Editor
Kodrat setiawan
Selasa, 12 Mei 2015 20:51 WIB
TEMPO.CO, Kampar - Kebakaran hebat menghanguskan dua asrama putra Pondok Pesantren Al-Ihsan Boarding School, Jalan Garuda I, Desa Kubang Raya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, meninggalkan luka mendalam lantaran dua santri menjadi korban tewas. Guru Pesantren Al-Ihsan, Ahmad, menceritakan, peristiwa terjadi pada Senin, 11 Mei 2015, sekitar pukul 12 malam.
“Saat kebakaran terjadi, para santri tengah tertidur,” kata Ahmad saat ditemui Tempo, Selasa, 12 Mei 2015.
Menurut Ahmad, kobaran api semula muncul dari trafo listrik yang terbakar di lantai I. “Ada korslet di meteran listrik,” ujarnya.
Tidak berselang lama, api cepat merambat ke bangunan semi-permanen. Para santri yang mengetahui ada kobaran api berhamburan keluar. Tidak sedikit pula santri yang melompat dari lantai II menyelamatkan diri.
Asrama itu ditempati 32 santri kelas I Aliyah. Sedangkan santri kelas II dan III tengah berlibur usai ujian. “Api cepat berkobar membakar bangunan berbahan kayu,” kata Ahmad.
Suasana semakin panik, santri memadamkan dengan peralatan seadanya. Tidak kurang dari setengah jam, bangunan pun rata dengan tanah. Sedangkan mobil pemadam kebakaran datang setelah bangunan ludes terbakar.
Setelah api padam, kata Ahmad, pihak pesantren mendata seluruh santri di asrama pria yang berjumlah 32 orang. Namun diketahui hanya 30 santri berhasil menyelamatkan diri. Sedangkan dua santri lainnya akhirnya dinyatakan menjadi korban kebakaran setelah tim pemadam menemukan keduanya di tengah puing-puing bangunan. Satu santri ditemukan dalam kondisi tertidur di atas kasur yang hangus, sedangkan satu santri lagi berada di bawah tangga yang ambles. “Ada upaya menyelamatkan diri, tapi sesudah terkepung api,” ujar Ahmad.
Dua korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru menjalani otopsi. Sebelum diserahkan ke pihak keluarga, dua korban disalatkan di masjid pesantren. “Sementara aktivitas belajar pesantren diliburkan,” katanya.
RIYAN NOFITRA