TEMPO Interaktif, Surabaya:Ormas Islam terbesar Nahdlatul Ulama(NU) menyatakan mendukung beredarnya judi baru berbentuk, Kartu Pos Olahraga. Kartu Pos ini dirancang untuk menggali dana bagi olahraga di Indonesia. Dukungan serupa juga muncul dari Partai Bintang Reformasi (PBR) dan Gerakan Pemuda Kabah (GPK). Dukungan ini terlihat dari salinan surat tiga lembaga ini yang diterima Gerakan Rakyat Anti-Perjudian, Monopoli, Kemaksiatan, Korupsi, Kekerasan dan Kenakalan (Graji Massal). Dukungan NU ditandatangani Ketua PBNU Andi Jamaro Dulung dan Wakil Sekretaris Jenderal Syaiful Bahri Anshori. Dukungan ini terbit 22 Juni lalu berkop PBNU. Dalam isi surat disebutkan, PBNU menerima surat dari PT Prima Selaras 17 Juni 2005 perihal kegiatan kartu pos untuk kemanusiaan.Dukungan PBR ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Zainuddin MZ dan wakil sekretaris jenderal M. Yudha Bakti 22 Juni lalu. Dalam pembukaan surat, PBR menerima surat yang permohonan dukungan dan rekomendasi yang nomor dan tanggalnya persis sama dengan surat PT Prima Selaras yang dikirim ke PBNU. Sementara, dukungan GPK mendapat tanda tangan Ketua Umum Syahrial Agamas dan Sekretaris Jenderal Djoko Kertopati, 15 Juni lalu.Di dalam surat tersebut, terdapat dictum yang sama bahwa dukungan dan rekomendasi diberikan jika cara perolehan, pengelolaan dan penggunaan dana tersebut tidak bertentangan dengan undang-undang dan peraturan pemerintah, sekaligus tidak melanggar syariat Islam. Graji Massal juga mendapatkan salinan surat dukungan dan rekomendasi untuk KPO dari MUI Pusat, DPP FPI dan FBR (Forum Betawi Rempug). "Saya lihat semua isinya seragam. Dukungan ormas dan partai Islam ini sesuai proposal PT Prima Selaras yang mensyaratkan agen dekat ulama,"kata Ketua Umum Graji Massal Ponang Adji Handoko, Rabu (14/9). Sunudyantoro
PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.