Survei Jeblok, Tedjo dan Yasona Malah Dipuji NasDem

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 7 Mei 2015 18:48 WIB

Massa berunjuk rasa sambil membawa papan bertuliskan save KPK, Malang, Jawa Timur, Senin 26 Januari 2015. Dalam aksinya massa juga menuntut dan mengecam keras pernyataan Menkopolhukam Tedjo Edhi Purdijanto yang menyatakan bahwa, dukungan rakyat terhadap KPK sebagai sesuatu yang tidak jelas. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai NasDem Jhonny G. Plate berpendapat berbeda dengan hasil survey publik terkait kinerja menteri di pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Ia menilai kinerja menteri di bidang ekonomi, politik, hukum, dan keamanan cukup cemerlang.


"Ada banyak portofolio menteri yang bagus sehingga perlu kesempatan lebih," kata Jhonny saat dihubungi Tempo, Kamis, 7 Mei 2015.

Pendapat Jhonny tersebut bertolak belakang dengan hasil sigi Poltracking pada Maret lalu. Poltracking mencatat sebanyak 48,5 persen masyarakat tak puas dengan kinerja keseluruhan pemerintahan Jokowi - JK.

Selain itu, 52,2 persen publik kecewa pada kinerja menteri di bidang ekonomi. Publik juga kecewa pada kinerja pemerintah di bidang hukum. Ada 55,6 persen masyarakat yang tak puas dengan kinerja menteri-menteri di bidang hukum. Menteri bidang keamanan juga menjadi sorotan publik karena kinerja menteri-menterinya yang dipandang buruk. Sebanyak 50,7 persen masyarakat kecewa dengan kinerja pemerintah di bidang keamanan.

Menurut Jhonny, kinerja Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno kinclong. "Meski terjadi diskursus politik, tapi sejauh ini politik masih terkendali," kata dia. "Polisi bisa menekan tindakan terorisme dan tak ada tindakan makar luar biasa."

Jhonny berharap agar Jokowi memberi kesempatan perbaikan kepada menteri-menteri di bidang ekonomi meski pertumbuhan ekonomi Indonesia melemah. "Bijaksana kalau kita beri kesempatan sekali lagi agar mereka bersinergi kuat," kata dia.

Jhonny mengatakan menteri di bidang hukum juga bekerja sesuai koridor. "Menteri Yasonna bekerja sesuai undang-undang. Proses hukum partai diserahkan ke pengadilan," kata dia.

Meski begitu, ia menyerahkan kepada Presiden soal reshuffle kabinet. Ia mengaku tak masalah jika Jokowi memilih menteri dari partai nonkoalisi. "Silakan saja ambil putra-putri terbaik," ujar Wakil Ketua Fraksi NasDem di DPR itu.

PUTRI ADITYOWATI







Advertising
Advertising

Berita terkait

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

2 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

39 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.

Baca Selengkapnya

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

40 hari lalu

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.

Baca Selengkapnya

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

40 hari lalu

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

52 hari lalu

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.

Baca Selengkapnya

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

26 Februari 2024

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh bukan sekadar silaturahmi biasa.

Baca Selengkapnya

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

22 Februari 2024

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

Jika DPR tidak siap untuk menggunakan hak angket dugaan kecurangan, capres Ganjar Pranowo akan mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Reshuffle Kabinet Jokowi Tunggu Hari, Kenaikan Harga Beras Mestinya Diantisipasi

20 Februari 2024

Terkini Bisnis: Reshuffle Kabinet Jokowi Tunggu Hari, Kenaikan Harga Beras Mestinya Diantisipasi

Reshuffle kabinet Jokowi tunggu hari biasanya. Pengamat sebut kenaikan harga beras mestinya diantisipiasi karena mengancam inflasi.

Baca Selengkapnya

Luhut Tantang Menteri Mundur, Ini Daftar Nama yang Diisukan Resign dari Kabinet

26 Januari 2024

Luhut Tantang Menteri Mundur, Ini Daftar Nama yang Diisukan Resign dari Kabinet

Luhut mempersilakan jika ada menteri mundur dari kabinet Jokowi, namun membantah kalau Sri Mulyani akan resign.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

23 November 2023

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

Anies Baswedan menyatakan dirinya sudah berkecimpung dengan isu soal lingkungan sejak masih berkuliah.

Baca Selengkapnya