Pos Pengamatan Didirikan untuk Mengusir PKL

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 6 Mei 2015 22:00 WIB

Sejumlah model dengan didandani tata rias Paes Ageng berada di kawasan Titik Nol Kilometer, Yogyakarta, (26/6). Kegiatan Parade Paes Ageng yang diikuti oleh 23 model dengan melibatkan 23 perias dai mahasiswa UNY tersebut dalam rangka memeriahkan perhelatan Festival Kesenian Yogyakarta 2012. ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta menyatakan mulai Juni 2015 ini mulai membangun pos permanen di kawasan Titik Nol Kilometer guna mensterilkan kawasan itu dari Pedagang Kaki Lima liar yang terus bermunculan meski sudah ada larangan tegas.

“Posko ini akan dijaga 12 orang petugas tiap shifnya dalam sehari agar PKL tak lagi nekat berjualan,” ujar Pelaksana Harian Kepala Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta, Udiyono, Rabu 6 Mei 2015.

Udiyono menuturkan, upaya pemerintah mensterilkan kawasan Titik Nol Kilometer yang menghubungkan Jalan Malioboro dengan kawasan Jeron Beteng Keraton Yogya itu sejak tiga tahun terakhir kurang memuaskan.
“Hanya mengandalkan operasi temporer, sehingga tak maksimal,” ujar dia.

Titik Nol Kilometer menjadi kawasan strategis tempat berkumpulnya wisatawan di Yogyakarta. Kondisi ini dinilai memancing PKL nekat berdatangan untuk menggelar lapak dagangannya sehingga menjadikan kawasan itu tampak semrawut. Terlebih saat liburan panjang,

“Para PKL ini biasanya datang mulai pukul 16.00 sampai pukul 22.00 WIB, puluhan jumlahnya sehingga kami kesulitan jika harus kucing-kucingan menertibkan,” ujar dia.

Titik Nol Kilometer dinilai justru kerap lebih padat dari Jalan Malioboro. Sebab wisatawan di kawasan ini bisa transit sebelum menuju area wisata lain atau menuju terminal Senopati dan Ngabean yang berada di sisi timur dan barat Malioboro. “Sterilisasi PKL di Titik Nol Kilometer sudah harga mati, jadi berapa kali sidang untuk penertiban PKL ini akan kami tempuh,” ujar Udiyono.

Udiyono menuturkan sterilisasi itu sudah diatur tegas dalam Peraturan Daerah Kota Yogyakarta nomor 26 tahun 2002 tentang Penataan Pedagang Kaki Lima.

Selain Titik Nol Kilometer, wacana pendirian pos pengawasan PKL di kawasan lain juga tengah dikaji. Seperti di area Alun-Alun Utara yang kini juga tahap penataan.

Koordinator Divisi Keamanan, Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas Unit Pelaksana Teknis Malioboro Achmad Samsyuddin menuturkan, wacana penertiban PKL melalui pendirian pos sebenarnya sudah ditunggu lama pihaknya. “Keberadaan PKL di Titik Nol Kilometer berpotensi mengganggu kelancaran lalu lintas yang hendak keluar dari Malioboro terutama saat libur panjang,” ujar dia. Sering PKL nekat memajang gerobak jualannya di bahu jalan dan menolak menyingkir meski diingatkan berkali-kali.

Kepala Bidang Kebersihan Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Udi Santoso menuturkan, munculnya PKL di Titik Nol Kilometer mempengaruhi perubahan distribusi sampah pasca kawasan jeron Beteng ditutup untuk bus wisata. “Wisatawan yang malas ke Alun-Alun mengumpul di Titik Nol dan sampah ikut menumpuk di situ,” ujar dia. Dalam sehari, sampah di kawasan Malioboro sampai Titik Nol Kilometer rata-rata sekitar 2 ton. “Alun-Alun Utara bisa bersih, tapi sampah beralih ke titik lain.”

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

15 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

18 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

34 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

55 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

59 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya