Nasib 6.000 Guru Honorer di Purwakarta Tidak Jelas

Reporter

Selasa, 5 Mei 2015 11:21 WIB

microbiology.georgetown.edu

TEMPO.CO, Purwakarta - Sebanyak 6.000 guru honorer di Purwakarta, Jawa Barat, dipastikan tidak akan diangkat menjadi pegawai negeri sipil. Pemerintah Kabupaten Purwakarta beralasan, tak memiliki cukup dana buat menggaji jika mereka berstatus PNS.

Kepada Tempo, Selasa, 5 Mei 2015, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, untuk membayar honor guru honorer, pihaknya harus menyiapkan Rp 60 miliar per bulan atau Rp 360 miliar per tahun. Apalagi jika mereka diangkat menjadi PNS. "Terus terang, itu akan sangat membebani APBD," ucap Dedi.

Padahal Pemerintah Kabupaten Purwakarta dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Purwakarta bersepakat mengalokasikan dana buat kepentingan belanja publik. Misalnya, buat infrastruktur jalan, jaringan irigasi, pelayanan kesehatan, dan pendidikan anak dasar 12 tahun.

Menurut Dedi, Pemerintah Kabupaten Purwakarta paling banter bisa mengangkat 500 dari total 6.000 guru honorer tersebut dengan status honor tetap daerah dengan upah maksimal Rp 1,5 juta. Tapi pengangkatan guru berstatus honorer daerah tersebut tentu dengan persyaratan sangat ketat.

"Misalnya, lama kerja sebagai honorer dan memiliki kompetensi sesuai dengan persyaratan guru berstatus PNS, termasuk jarak kedekatan dengan sekolah tempat mengajarnya sekarang," ucap Dedi.

Dedi juga akan memprioritaskan penempatan buat guru di pedesaan, karena di kota sudah menumpuk. Dedi berjanji menyelesaikan persoalan guru honorer tersebut dengan bijaksana. Mulai tahun ini, Dedi telah memerintahkan para kepala sekolah, terutama SD negeri, untuk menyetop penerimaan guru honorer.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purwakarta M. Fajar Sidik menuturkan sebetulnya daerahnya masih kekurangan guru berstatus PNS. "Terutama buat guru di sekolah-sekolah yang terletak di pedesaan," kata Fajar.

Hanya saja, buat mengajukan testing CPNS, khususnya untuk profesi guru tersebut, masih belum memungkinkan. Sebab, PNS yang ditempatkan di semua organisasi perangkat daerah (OPD) jumlahnya masih melebihi kapasitas.

Seorang guru honorer di Kecamatan Campaka, Endang, mengaku kecewa atas kebijakan Pemkab Purwakarta yang belum juga membuka keran moratorium pengangkatan CPNS. "Usia saya sudah semakin tua jika tak segera ada rekrutmen CPNS seperti honorer K2 di daerah lain," ujar guru yang sudah tujuh tahun jadi pegawai honorer itu.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

6 hari lalu

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?

Baca Selengkapnya

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

25 hari lalu

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

29 hari lalu

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

36 hari lalu

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

Samsung menggelar program Teachers Training bagi guru dan dosen dalam program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024.

Baca Selengkapnya

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

48 hari lalu

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

Seleksi PPPK tersebut diperuntukkan untuk guru di sekolah negeri.

Baca Selengkapnya

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

58 hari lalu

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

Perhimpunan Pendidikan dan Guru menolak jika makan siang gratis menggunakan dana BOS

Baca Selengkapnya

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

58 hari lalu

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

PGRI menilai, tidak ada yang perlu dipersoalkan mengenai pembiayaan program makan siang dan susu gratis yang menggunakan dana BOS.

Baca Selengkapnya

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

59 hari lalu

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.

Baca Selengkapnya

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

59 hari lalu

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

FSGI merespons program makan siang gratis dengan menyinggung teori Shang Yang. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

59 hari lalu

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

Menurut FSGI, penggunaan dana Bos untuk makan siang gratis menunjukkan pemerintah gagal memahami tujuan kebijakan itu.

Baca Selengkapnya