Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) menyemprot lantai gedung Siola di Surabaya, Jawa Timur, 1 Mei 2015. Gedung Siola (White Away) didirikan pada 1877 dan merupakan salah satu bangunan cagar budaya di Surabaya yang rencananya akan dibuat museum. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memboyong pulang sedikitnya enam penghargaan ke Surabaya sepanjang sepekan ini. Aneka penghargaan dan pengakuan atas kinerja itu diterimanya di Jakarta dari pemerintah maupun lembaga lainnya.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya Muhammad Fikser mengatakan bahwa hampir setiap hari sejak Senin lalu Risma bolak-balik Surabaya-Jakarta untuk menerima berbagai penghargaan. "Kita bersyukur apa yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya mendapat apresiasi dari banyak pihak," katanya, Jumat, 1 Mei 2015.
Dia menjelaskan, berbagai penghargaan tersebut mulai dari penghargaan otonomi daerah dari Kementerian Dalam Negeri, penghargaan kota terbaik dalam pengelolaan tata ruang subbidang ruang terbuka hijau dari Kementerian Dalam Negeri, dan Satya Lencana Karya Bakti Praja Nugraha dari Presiden Joko Widodo.
Selain itu ibu dua anak ini juga mendapat penghargaan sebagai tokoh pembaruan dari media massa Republika, juga penghargaan Digital Society Award. “Dan ada juga dari lembaga-lembaga swasta,” katanya.
Diminta konfirmasinya saat mempersiapkan peresmian Museum Kota di Gedung Siola, Risma menyatakan bersyukur atas penghargaan-penghargaan yang diterimanya itu. “Sampai capek (menerima penghargaan). Sempat teler, karena malam sudah kembali (ke Surabaya), berangkat sore (ke Jakarta),” katanya.
Selebihnya, Risma menyadari kalau penghargaan yang diraihnya ini untuk warganya. Penghargaan, kata dia lagi, justru tantangan bagi seluruh dinas dan warga Surabaya untuk lebih baik lagi ke depannya. "Pencapaian ini bukan akhir dari segalanya."
Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana
1 hari lalu
Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana
Langkah terbaru Mensos Risma, dengan memanfaatkan jaringan Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI) sebagai sarana vital untuk komunikasi darurat di wilayah terdampak bencana.
Bank Mandiri telah menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola Environment, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek operasional perusahaannya
Bank Mandiri telah menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola Environment, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek operasional perusahaannya.