Novel Baswedan saat berada di Bareskrim Polri, 1 Mei 2015. Jakarta, 1 Mei 2015. Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Gitaris band Slank, Abdee Negara, berharap Polri mendengar instruksi Presiden Joko Widodo untuk melepas penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan. Menurut Abdee, tanggapan Jokowi terkait dengan penahanan Novel sudah sangat jelas. "Harapan kami sama: polisi melakukan seperti apa perintah Presiden,” kata Abdee saat dihubungi Tempo, Jumat, 1 Mei 2015.
Pesohor yang aktif menjadi relawan Jokowi saat pemilihan presiden lalu itu berharap ketegangan antara KPK dan Polri segera selesai. Sebelumnya, Abdee sempat ikut aksi Save KPK saat Polri berusaha menangkap Novel Baswedan ketika KPK mengusut kasus korupsi simulator SIM yang menjerat bekas Kepala Korps Lalu Lintas Polri Djoko Susilo pada 2012.
"Kami sebagai bagian dari masyarakat ingin semua masalah yang enggak penting ini selesai. Presiden bisa bekerja, masyarakat bekerja. Enggak ada lagi usaha-usaha yang enggak perlu dan kontraproduktif,” ucap Abdee.
Jumat dinihari tadi, Novel ditangkap di rumahnya oleh 13 penyidik Badan Reserse Kriminal Polri. Polisi menangkap Novel dengan bekal surat perintah penangkapan yang ditandatangani Direktur Tindak Pidana Umum Mabes Polri Herry Prastowo pada 24 April 2015. Novel disangka menganiaya pencuri sarang burung walet di Bengkulu pada 18 April 2004. Adapun Jokowi sudah menginstruksikan Kepala Polri Badrodin Haiti untuk menangguhkan penahanan Novel.
Pada 2012, Polri juga berusaha menangkap Novel dalam kasus yang sama. Saat itu Novel memimpin penyidikan kasus korupsi simulator SIM dengan tersangka Kepala Korlantas Polri Djoko Susilo.
7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya
20 hari lalu
7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya
Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.