Nilai Transaksi Uang Kertas Kota Bandung Capai Rp 765 Miliar  

Reporter

Kamis, 30 April 2015 19:59 WIB

Ilustrasi Rupiah. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia Jawa Barat Rosmaya Hadi mengatakan kontribusi nilai transaksi uang kertas (UKA) di Kota Bandung rata-rata per bulan dalam jangka satu tahun terakhir sebesar Rp 765 miliar atau terbesar keempat se-Indonesia setelah Jakarta, Denpasar, dan Batam. Hal ini mengharuskan BI Jawa Barat lebih ketat dalam memonitor bisnis-bisnis di bidang penukaran mata uang asing.

"Ini baik bagi perekonomian kita. Tapi, di sisi lain, ini tidak sesuai dengan peraturan dari BI, karena banyak yang tidak memiliki izin," ujar Rosmaya saat dihubungi Tempo, Kamis, 30 April 2015.

Menurut Rosmaya, bisnis kegiatan usaha penukaran valuta asing (KUPVA) sangat rawan disalahgunakan, di antaranya untuk pencucian uang, perdagangan narkotik, dan pembiayaan teroris. "Makanya upaya pembinaan kepada KUPVA ini kita dorong, dan kita perluas layanannya," ucapnya.

Saat ini, tutur Rosmaya, untuk wilayah Bandung, jumlah perusahaan KUPVA yang memiliki izin berjumlah 14 perusahaan. Namun jumlah itu, menurut Rosmaya, dirasa belum cukup. Pasalnya, potensi Kota Bandung itu cukup besar, mengingat banyaknya wisatawan asing yang berkunjung ke Bandung.

"Harus dipetakan dulu, dan ini sedang dipetakan oleh pusat, yang sebetulnya itu sentral-sentral kedatangan wisata. Contohnya bandara. Minimalnya di bandara sendiri itu ada dua, terus di sekitarnya ada empat atau lebih, di bawah sepuluh," ujarnya.

Meski demikian, ucap Rosmaya, BI selaku operator yang mengurus masalah tersebut tidak bisa memaksakan untuk menambah KUPVA. Maka BI saat ini sedang berusaha memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai valuta asing.

"Upaya pembinaan kepada KUPVA ini kita dorong, dan kita perluas layanannya. Begitu pun masalah perizinannya itu sangat diperlukan untuk keamanan konsumen," tuturnya.

AMINUDIN

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya