TEMPO Interaktif, Solo:Islah Partai Bintang Reformasi (PBR) yang difasilitasi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Aksa Mahmud dipastikan mengalami jalan buntu. Karena, salah satu pihak yang berseteru yakni kubu Zaenuddin MZ bersikeras agar pesaingnya, kubu Zaenal Maarif mengakui hasil muktamar I PBR yang menghasilkan duet kepemimpinan Zaenuddin - Burzah Zanurbi. "Padahal sampai kapanpun kami menolak muktamar,"ujar Wakil Sekjen DPP PBR kubu Zaenal, Nurmadi H Sumarsa, Selasa (6/9). Menurut Nurmadi, meski pekan depan masih akan ada lagipertemuan tim enam yang terdiri dari tiga wakilZaenuddin dan tiga wakil dari Zaenal Maarif, tetapipertemuan itu tidak akan membuahkan hasil dalammendamaikan dua kubu tersebut. Bahkan kubu Zaenal akanmenarik wakil di tim enam. "Salah satu delegasi darikubu Zaenuddin dalam tim enam menginformasikan Zaenuddin keukeuh dengan sikap mereka yang memaksa kamimengakui hasil muktamar. Katanya itu hasil rapatmereka, Senin kemarin,"katanya.Kubu Zaenuddin juga mempersiapkan gugatanhukum terhadap kubu Zaenal Maarif apabila tidakbersedia memenuhi tuntutan mereka agar Zaenal dankawan-kawan mengakui hasil muktamar. Namun menurutNurmadi, gugatan hukum itu justru yang ditunggupihaknya selama ini. Nurmadi yakin, bila masalah inidijadikan persoalan hukum kubu Zaenal justru yang akanmemenangi perseteruan. "Kami sudah bersikap untukkembali ke kepengurusan PBR periode 2003-2007. Kalaujalan hukum yang ditempuh mereka, justru kami senangsekali karena kami pasti akan menang,"ujar Nurmadi.PBR terbelah menjadi dua kubu setelah partai ini menggelar muktamar yang pertama akhir April lalu. Wakil Presiden Jusuf Kalla berusaha mendamaikannya dan menunjuk adik iparnya yang juga menjadi wakil ketua DPD, Aksa Mahmud untuk menjadi fasilitator perdamaian. Setiap Ahad malam, kedua kubu yang masing-masing mengirimkan tiga delegasi bertemu dan berunding di rumah dinas Aksa Mahmud. Hingga pekan ke-6, kecuali menyetorkan nama calonpengurus, islah kedua kubu itu belum menunjukkanperkembangan yang berarti.Sekjen PBR kubu Zaenuddin, Burzah Zanurbi, salah satu wakil dalam tim enam mengusulkan digelarnya MLB dengan agenda khusus memilih formatur kepengurusan DPP. KubuZaenal Maarif mengusulkan jabatan baru, presiden partai sebagai jalan tengah bagi kubu yang hanya mendapatkan jabatan kedua di partai. Imron Rosyid