Cara TNI AD Cegah Masyarakat Terjerumus ISIS  

Reporter

Selasa, 28 April 2015 07:50 WIB

Pekerja membersihkan taman di depan tembok dengan mural bergambar simbol Islamic State of Iraq and Siria (ISIS) di kawasan Tipes, Solo, 4 Agustus 2014. TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Wuryanto mengatakan bahwa TNI AD punya strategi untuk menangkal masyarakat terjerumus dalam perekrutan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Menurut Wuryanto, masyarakat dari kalangan ekonomi menengah dan ke bawah rentan terhadap rekrutmen bergabung dengan negara Islam yang berpusat di Irak dan Suriah tersebut. Musababnya, ISIS mampu menjanjikan gaji Rp 50-150 juta per bulan untuk orang yang bersedia berangkat ke dua negara Timur Tengah itu.

"Salah satu cara kami dengan membantu masyarakat memerangi kemiskinan. Jika masyarakat mapan maka iming-iming materi kurang memikat mereka," kata Wuryanto dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta, Senin, 27 April 2015.

Walhasil, TNI memanfaatkan rencana swasembada pangan dan ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah. Prajurit TNI, seperti bintara pembina desa diterjunkan ke kantong-kantong petani. Mereka bertugas memberikan penyuluhan pertanian kepada petani.

"Babinsa akan bantu petani memaksimalkan panen mereka sampai tercapai swasembada," kata Wuryanto.

Jika swasembada tercapai, maka perekonomian petani akan ikut terdongkrak. Alhasil finansial petani dan masyarakat yang bergantung pada pertanian akan mengalami perbaikan. "Kalau perekonomian sudah kuat, maka iming-iming uang dari ISIS tidak akan dihiraukan," kata dia.

Selain itu, Babinsa juga akan diberikan tugas sosialisasi bahaya paham radikal ke masyarakat. Sosialisasi yang dilakukan merata ke seluruh desa di Indonesia akan menjadi strategi jitu mengurangi perkembangan paham radikal.

Selain memberikan sosialisasi, para Babinsa juga mampu mencari informasi keberadaan paham radikal di masyarakat. Jika peran Babinsa maksimal, maka TNI AD mampu mempersempit ruang gerak paham radikal, termasuk ISIS.

INDRA WIJAYA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

29 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

30 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

38 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

39 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

41 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

41 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

41 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

42 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

42 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya