TEMPO.CO , Jakarta: Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar kubu Agung Laksono menolak tawaran rekonsiliasi yang diusulkan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto. Ketua DPP Golkar kubu Agung, Yorrys Raweyai, menilai solusi itu hanya akan memperburuk proses penyelesaian sengketa. "Itu hanya akan membuat langkah mundur," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 25 April 2015.
Tawaran rekonsiliasi diajukan Tommy seusai pertemuannya dengan Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung, dan Ade Komaruddin beberapa waktu lalu. Anak kandung mantan presiden Soeharto itu mengusulkan agar kedua pihak berdamai lewat jalur Musyawarah Nasional Luar Biasa sebelum pelaksanaan pemilihan kepala daerah di tahun 2015.
Berdasarkan konstitusi partai, kata Yorrys, mekanisme Munaslub hanya mungkin digelar atas dukungan 2/3 pemilik suara. Masalahnya, kata dia, dukungan itu tidak mungkin terbentuk lantaran masing-masing kubu mengklaim kepengurusan yang berbeda. "Jadi pemilik suara mana yang mau diakui? Ini jadi masalah," katanya.
Karena itu, kata Yorrys, mekanisme Munaslub hendaknya dikembalikan pada putusan Mahkamah Partai yang merekomendasikan agenda Munaslub paling lambat Oktober 2016. "Tapi itu tidak mungkin digelar sebelum Pilkada, karena putusan Mahkamah meminta kami melakukan konsolidasi kepengurusan daerah terlebih dulu," katanya.
Menurut Yorrys, mekanisme rekonsiliasi sudah diupayakan kedua pihak lewat mekanisme juru runding pada Desember 2015. Namun, opsi itu dihentikan kubu Aburizal Bakrie di tengah jalan. "Ternyata Ical tidak setuju. Sampai minggu kelima, mereka menghentikan penyelesaian jalur politik dan memilih penyelesaian ke pengadilan," katanya.
Pengadilan Jakarta Barat, yang menguji sengketa kepengurusan itu, menolak gugatan Ical dan menyerahkan penyelesaian lewat jalur Mahkamah Partai. Belakangan Ical juga menggugat putusan Mahkamah Partai lantaran dianggap menguntungkan kubu Agung. "Lalu, kenapa tiba-tiba mereka mendukung penyelesaian Munaslub?" ujar Yorrys.
Yorrys menilai dukungan itu menandakan ketidakkonsistenan Ical terhadap proses penyelesaian sengketa. Sikap itu juga membuktikan kubu Ical tengah dilanda kepanikan untuk meneruskan proses yang tengah berjalan saat ini. "Kalau mereka merasa benar, pertahankan kebenaran itu. Tapi, kan ternyata tidak," katanya.
RIKY FERDIANTO
Berita terkait
Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo
4 hari lalu
"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?
14 hari lalu
Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029
23 hari lalu
Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi
23 hari lalu
Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar
24 hari lalu
Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaAirlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024
25 hari lalu
Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDisebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?
27 hari lalu
Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat
33 hari lalu
Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024
33 hari lalu
Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot
39 hari lalu
Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck
Baca Selengkapnya