Kubu Agung Tolak Gagasan Munaslub Tommy Soeharto

Reporter

Editor

Kurniawan

Minggu, 26 April 2015 06:20 WIB

Yorrys Reweyai. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO , Jakarta: Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar kubu Agung Laksono menolak tawaran rekonsiliasi yang diusulkan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto. Ketua DPP Golkar kubu Agung, Yorrys Raweyai, menilai solusi itu hanya akan memperburuk proses penyelesaian sengketa. "Itu hanya akan membuat langkah mundur," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 25 April 2015.

Tawaran rekonsiliasi diajukan Tommy seusai pertemuannya dengan Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung, dan Ade Komaruddin beberapa waktu lalu. Anak kandung mantan presiden Soeharto itu mengusulkan agar kedua pihak berdamai lewat jalur Musyawarah Nasional Luar Biasa sebelum pelaksanaan pemilihan kepala daerah di tahun 2015.

Berdasarkan konstitusi partai, kata Yorrys, mekanisme Munaslub hanya mungkin digelar atas dukungan 2/3 pemilik suara. Masalahnya, kata dia, dukungan itu tidak mungkin terbentuk lantaran masing-masing kubu mengklaim kepengurusan yang berbeda. "Jadi pemilik suara mana yang mau diakui? Ini jadi masalah," katanya.

Karena itu, kata Yorrys, mekanisme Munaslub hendaknya dikembalikan pada putusan Mahkamah Partai yang merekomendasikan agenda Munaslub paling lambat Oktober 2016. "Tapi itu tidak mungkin digelar sebelum Pilkada, karena putusan Mahkamah meminta kami melakukan konsolidasi kepengurusan daerah terlebih dulu," katanya.

Menurut Yorrys, mekanisme rekonsiliasi sudah diupayakan kedua pihak lewat mekanisme juru runding pada Desember 2015. Namun, opsi itu dihentikan kubu Aburizal Bakrie di tengah jalan. "Ternyata Ical tidak setuju. Sampai minggu kelima, mereka menghentikan penyelesaian jalur politik dan memilih penyelesaian ke pengadilan," katanya.

Pengadilan Jakarta Barat, yang menguji sengketa kepengurusan itu, menolak gugatan Ical dan menyerahkan penyelesaian lewat jalur Mahkamah Partai. Belakangan Ical juga menggugat putusan Mahkamah Partai lantaran dianggap menguntungkan kubu Agung. "Lalu, kenapa tiba-tiba mereka mendukung penyelesaian Munaslub?" ujar Yorrys.

Yorrys menilai dukungan itu menandakan ketidakkonsistenan Ical terhadap proses penyelesaian sengketa. Sikap itu juga membuktikan kubu Ical tengah dilanda kepanikan untuk meneruskan proses yang tengah berjalan saat ini. "Kalau mereka merasa benar, pertahankan kebenaran itu. Tapi, kan ternyata tidak," katanya.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

4 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

14 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

23 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

23 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

24 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

25 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

27 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

33 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

33 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

39 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya