Kisah Pelantikan Budi Gunawan: Ruang Sempit, Tiada Makanan  

Reporter

Kamis, 23 April 2015 07:59 WIB

Seorang kurir membawa karangan bunga ucapan selamat atas pelantikan Budi Gunawan sebagai Wakil Kepala Polri di depan Ruang Utama Mabes Polri, Jakarta, 22 April 2015. Karangan bunga yang datang dari Yunadi and Associates mantan kuasa hukum Budi Gunawan saat sidang praperadilan, ditarik kembali oleh pengirimnya tanpa alasan yang jelas.Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Wakil Kepala Kepolisian RI semula masih simpang siur. Namun karangan bunga ucapan selamat sudah teronggok di halaman Ruang Rapat Utama Markas Besar Kepolisian RI, kemarin siang. Pengirimnya, Fredrich Yunadi, kuasa hukum Budi dalam sidang praperadilan melawan Komisi Pemberantasan Korupsi. “Saya sebagai teman dekatnya, wajar dong mau ngucapin selamat,” kata Fredrich.

Karangan bunga berbentuk papan tersebut dipajang tak lebih dari sepuluh menit. Bertuliskan “Sukses dan Selamat atas Pelantikan Komjen Budi Gunawan Menjadi Wakapolri”, benda itu lalu dibawa petugas jaga ke suatu tempat.

Kecuali karangan bunga dari Fredrich, tak ada tanda-tanda Budi Gunawan bakal dilantik pada Rabu, 22 April. Hingga pukul 22.00, Selasa malam, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menyangkal bakal melantik Kepala Lembaga Pendidikan Polri itu. “Siapa yang mau dilantik? Belum ada namanya,” katanya. (Baca: Pelantikan Wakapolri BG Lecehkan Jokowi)

Tiga jam sebelum pelantikan, kemarin siang, Badrodin akhirnya mengumumkan bakal melantik Budi hari itu juga.

Namun pelantikan pukul 14.00 itu bukan digelar di Ruang Rapat Utama, melainkan di ruang pertemuan Kapolri—di lantai dua gedung yang sama dengan Ruang Rapat Utama yang terletak di lantai satu. Lazimnya, perwira Polri dilantik di Ruang Rapat Utama.

“Ruangannya sempit, saya sampai disisip-sisipkan. Kami berimpitan,” kata Komisioner Komisi Kepolisian Nasional M. Nasser, yang datang di acara pelantikan.

Pelantikan pun berlangsung tertutup. Nasser mengatakan tamu acara berjumlah 18 orang. Mereka di antaranya Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Budi Waseso, Inspektur Pengawasan Umum Komisaris Jenderal Dwi Priyatno, dan juru bicara Polri Inspektur Jenderal, Anton Charlian. Nasser datang bersama koleganya di Komisi Kepolisian, Edi Syahputra Hasibuan.

Menurut Nasser, acara berlangsung singkat, tak lebih dari 30 menit. Agendanya pun serba ringkas, dari pembacaan berita acara pelantikan hingga pengambilan sumpah. Tak ada sambutan dari Badrodin atau Budi Gunawan. Juga, tak ada makan siang atau santap kudapan. “Enggak ada makan, saya lapar,” ujar Nasser.

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

7 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

4 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya