Universitas Brawijaya Kembangkan Budi Daya Tanaman Subtropis
Editor
Endri Kurniawati
Selasa, 21 April 2015 16:09 WIB
TEMPO.CO, Malang - Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, mengembangkan budi daya tanaman subtropis di Technopark Cangar, Sumber Brantas, Kota Batu. Aneka jenis tanaman subtropis akan menjadi andalan, meliputi stroberi, kentang, wortel, gandum, dan kiwi. "Semuanya tanaman organik menggunakan pestisida alami," kata Rektor Universitas Brawijaya Muhammad Bisri, Selasa, 21 April 2015.
Lahan seluas 10 hektare akan menjadi pusat penelitian serta dikembangkan untuk pelatihan budi daya tanaman subtropis bagi masyarakat. Seluruh hasil penelitian akan ditularkan kepada masyarakat.
"Produk pangan organik harganya mahal. Sebagian produk masuk ke supermarket," ujar Bisri. Selain tanaman subtropis, juga dikembangkan peternakan dan budi daya ikan dengan standar internasional. Pengelolaan technopark akan melibatkan semua fakultas di Universitas Brawijaya.
Ketua Technopark Sumeru menjelaskan akan mengembangkan wahana untuk outbond, paint ball, dan permainan lain yang berguna membangun karakter. Ia berharap technopark menjadi pusat kegiatan bagi para mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. "Universitas Brawijaya bisa bersaing dengan perguruan tinggi luar negeri."
Selain Technopark Cangar, Universitas Brawijaya juga akan mengembangkan Technopark Jatikerto, Kabupaten Malang. Jatikerto akan menjadi pusat penelitian tanaman tropis, seperti mangga, manggis, jeruk, durian, pisang, dan kesemek unggulan. Di lahan seluas 20 hektare ini tengah disiapkan seribu bibit tanaman tropis.
EKO WIDIANTO