Presiden Joko Widodo saat melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah di sela-sela peringatan 60 tahun KAA di Jakarta, 21 April 2015. Jokowi menegaskan Indonesia akan terus berjuang untuk keanggotaan penuh Palestina dalam organisasi dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tempo/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo pagi tadi melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen untuk membahas kerja sama militer. Jokowi mengatakan pertemuan itu membahas tindak lanjut kerja sama militer yang selama ini sudah terjalin.
"Dengan PM Kamboja, saya tadi berfokus menyampaikan ucapan terima kasih karena kita sudah melatih hampir 6.000 tentara angkatan udara dan pengawal polisi militer. Setelah latihan itu, tentu harus ada tindak lanjutnya," kata Jokowi seusai pertemuan bilateral di Kakatua Room, Jakarta Convention Center, Selasa, 21 April 2015.
Jokowi mengatakan tindak lanjut kerja sama misalnya tawaran agar Kamboja membeli senjata atau seragam militer dari Indonesia. Tawaran tersebut, kata Jokowi, akan ditindaklanjuti PM Hun Sen.
"Kalau yang latihan di sini kemudian membeli seragam di sini, membeli seragam dan persenjataannya dari Indonesia. Tindak lanjutnya itu," tutur Jokowi. Kamboja, ujar Jokowi, juga meminta agar kedua negara bisa mempererat dan meningkatkan perdagangan.
Hari ini Jokowi melakukan dua pertemuan bilateral. Sebelum dengan Kamboja, Jokowi juga melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah. Dalam pertemuan dengan PM Palestina, Jokowi menekankan dukungan atas kemerdekaan Palestina dan dukungan agar Palestina menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.