Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berbincang bersama putrinya, Puan Maharani saat menghadiri acara ramah tamah sebelum Kongres IV PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Bali, 8 April 2015 malam. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengajak perempuan mengambil posisi lebih penting di masyarakat. Salah satunya, Puan berharap perempuan bisa menduduki kursi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Kalau pemimpin KPK ada yang perempuan, pengaruhnya akan dahsyat untuk republik," kata Puan saat menghadiri perayaan Hari Kartini di halaman gedung KPK, Selasa, 21 April 2015.
Menurut Puan, keterlibatan perempuan dalam organisasi di Indonesia makin menggembirakan. Dalam Kabinet Kerja, Puan mencontohkan, sudah ada delapan menteri perempuan. Dua kali lipat lebih banyak dibanding era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono.
Porsi untuk perempuan di berbagai lembaga negara juga makin meningkat. Puan menyebutkan sebanyak 48 persen pegawai negeri sipil di Indonesia adalah perempuan. "Sebanyak 16 persen bahkan menduduki jabatan eselon I," tutur Puan.
Puan mengimbau perempuan untuk makin meningkatkan kapasitas kepemimpinan. Karena itu, kata Puan, perempuan jangan takut berorganisasi.
Pelaksana tugas Ketua KPK Taufiqurrachman Ruki turut menyuarakan keinginan yang sama dengan Puan. "Saya tantang perempuan mendaftar jadi pimpinan KPK," ujar Ruki.
Ruki mengingatkan, pada akhir Desember nanti, akan dilakukan pergantian pimpinan KPK. Ruki mendorong para perempuan untuk mendaftar.