Kronologi Tewasnya Siswa SD Sukabumi yang Diduga Dipalak

Reporter

Selasa, 21 April 2015 07:34 WIB

Ilustrasi

TEMPO.CO, Sukabumi - Lindawati, 8 tahun, siswa kelas II SDN Cimanggu, Desa Cimangkok, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga menjadi korban penganiayaan dua bocah laki-laki seumurnya. Setelah dirawat di rumah sakit selama 18 hari, anak keempat dari lima bersaudara itu akhirnya meninggal dunia, Rabu malam, 15 April 2015.

Pada Senin, 20 April 2015, keluarga korban melaporkan kejadian nahas yang dialami Lindawati ke Kepolisian Sukabumi Kota. Berdasarkan informasi dari keluarga saat ditemui di Markas Polres Sukabumi Kota, peristiwa nahas yang dialami Lindawati terjadi Sabtu, 14 April 2015.

Saat itu Lindawati bersama keponakannya, Heira, 5 tahun, hendak pergi ke warung. Namun sepulang dari warung, korban dicegat dua bocah lain. Dari keterangan Heira, Linda dipalak oleh dua orang bocah berusia 8 dan 10 tahun beserta satu orang temannya.

Namun karena tak memberi uang yang diminta, kabarnya korban dianiaya. Tangannya dipelintir ke belakang dan lehernya sempat dicekik. Karena kesakitan, korban memberikan uang sebesar Rp 1.500.

Sepulangnya ke rumah, korban berjalan sempoyongan. Namun korban tak menceritakan kejadian yang dialaminya ke pihak keluarga. Ibunya, Habibah, 38 tahun, baru tahu setelah mendapatkan kabar dari Heira.

"Saya tadinya enggak tahu. Tapi curiga juga karena saat makan anak saya jadi membungkuk dan tangan kirinya seperti kesakitan," kata Habibah di Sukabumi, Senin, 20 April 2015.

Habibah berupaya mengobati anaknya ke tukang pijat. Namun upaya itu tak berhasil. Akhirnya, korban dibawa ke salah seorang dokter. Selanjutnya dilakukan rontgen. "Tapi anehnya kata dokter itu anak saya tak mengalami gejala apa pun. Akhirnya saya bawa ke Bunut (RSUD R Syamsudin SH)," kata Habibah.

Hampir 18 hari mendapatkan perawatan medis, korban dinyatakan sembuh. Pada Rabu korban dibawa pulang keluarga. Namun selang beberapa jam, korban meninggal. "Anak saya sempat muntah darah dulu," tutur Habibah.

Salah seorang tim dokter RSUD R Syamsudin SH, Tommy Hermansyah, membeberkan sesuai kesepakatan tim dokter, korban dinyatakan sudah sembuh. Sebelum ditanganinya, korban sempat dirawat di bagian telinga hidung dan tenggorokan (THT).

DEDEN ABDUL AZIZ

Berita terkait

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

1 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

2 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

2 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

3 hari lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

3 hari lalu

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

4 hari lalu

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.

Baca Selengkapnya

Gempa Darat M3,2 Guncang Sukabumi dan Bogor, Lokasi dan Kedalamannya Mirip Lindu pada 9 Mei Lalu

5 hari lalu

Gempa Darat M3,2 Guncang Sukabumi dan Bogor, Lokasi dan Kedalamannya Mirip Lindu pada 9 Mei Lalu

Gempa tektonik bermagnitudo 3,2 mengguncang sebagian wilayah Sukabumi dan Bogor pada Ahad malam, 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

6 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

9 hari lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya