Golkar Tak Ikut Pilkada, Agung dan Ical Paling Berdosa  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 20 April 2015 06:51 WIB

Aburizal Bakrie dan Agung Laksono (kiri). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar, Mahyudin meminta agar elit partai beringin segera berdamai sebelum tahapan pendaftaran Pemilihan Kepala Daerah serentak ditutup pada akhir Juli 2015.

Alasannya, hingga saat ini seluruh kader Partai Golkar terancam tak bisa mencalonkan diri sebagai kepala daerah dalam Pilkada karena masih ada sengketa dualisme kepengurusan di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara.

Mahyudin meminta Ketua Umum kedua kubu, Agung Laksono dan Aburizal Bakrie bertemu menentukan kebijakan Pilkada. "Kalau tak bisa ikut Pilkada, yang rugi ya Golkar. Dan mereka berdua yang paling berdosa," kata Mahyudin di Gedung Joang Jakarta, Minggu 19 April 2015.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum, Husni Kamil Malik menawarkan dua opsi terkait keikutsertaan partai bersengketa seperti Golkar dan PPP dalam Pilkada serentak tahap pertama, Desember 2015.

Opsi pertama, jika dalam persengketaan sudah ada ketetapan pengadilan maka KPU merujuk pada putusan itu. Misalnya, setelah Pengadilan Tata Usaha Negara mengeluarkan putusan sela yang menyatakan penundaan Surat Keputusan Kementerian Hukum dan HAM terhadap salah satu kepengurusan, maka partai itu tidak berhak mengusulkan calon. "Dari partainya ini tak ada calon. Kalau mengusulkan akan ditolak KPU," kata Husni.

Alternatif berikutnya, kata Husni, kedua kubu dalam partai yang bersengketa harus membuat kesepakatan siapa yang berhak mengajukan calon kepala daerah. Kemudian, kedua kubu harus mendaftarkan kesepakatan ke Kementerian Hukum dan HAM. "Tanpa menghentikan proses pengadilan. Lalu Kementerian Hukum dan HAM mengeluarkan putusan berhak ikut pencalonan," kata dia.

Pekan depan, Pengadilan Tata Usaha Negara kembali menggelar sidang pokok materi Golkar. Pada 1 April 2015, PTUN mengeluarkan putusan sela yang menunda Surat Kementerian Hukum dan HAM terkait kepengurusan Agung Laksono. Artinya, KPU belum bisa mengambil keputusan kubu Golkar mana yang berhak mengikuti Pilkada. Sementara pendaftaran Pilkada digelar 26-28 Juli 2015.

Mahyudin meminta agar Agung dan Aburizal bertemu beberapa hari sebelum pendaftaran untuk berkompromi menentukan hak kader mengikuti Pilkada. "Kalau sekarang biarkan proses hukum berjalan, tapi ada baiknya mereka bijak," kata dia.

Mahyudin menampik ada kader Golkar di daerah yang terpaksa alih haluan ke partai lain agar bisa mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Ia mendukung kader Golkar berkoalisi, tapi tidak menyeberang ke partai lain. "Mereka pasti lebih nyaman di Golkar, tak mungkin pakai perahu lain."

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

2 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

13 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

21 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

22 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

22 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

23 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

26 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

32 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

32 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

38 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya