TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma batal menghadiri rangkaian Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika yang digelar 19-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung. Kepala Staf Presiden Luhut Panjaitan mengatakan Zuma batal hadir karena kondisi negaranya yang tidak kondusif.
"Beliau batal datang karena tiba-tiba ada huru-hara di sana," kata Luhut di Jakarta Convention Center, Ahad, 19 April 2015. Sedianya Presiden Afrika Selatan itu tiba hari ini di Jakarta.
Menurut Luhut, konflik di negara di ujung selatan Afrika itu telah memakan korban jiwa. Sebanyak lima orang, ujar dia, tewas lantaran kerusuhan antara penduduk asli dan imigran tersebut.
Afrika Selatan menghadapi konflik berdarah yang melibatkan warga dan penduduk asing dalam beberapa hari terakhir. Penduduk lokal menunjukkan ketidaksenangan terhadap penduduk asing.
Semenjak berakhirnya sistem apartheid pada 1994, negeri asal Nelson Mandela ini kebanjiran imigran dari negara Afrika lain dan Asia. Banyak penduduk Afrika Selatan menyebut para pendatang merebut lapangan kerja di negara itu dan menyebabkan tingkat pengangguran sebesar 24 persen.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Presiden Afrika Selatan akan digantikan oleh deputi presiden selama peringatan KAA. "Kemarin malam kita terima informasi bahwa Presiden Zuma tidak bisa hadir dan diwakili oleh deputi presiden," kata Retno hari ini.
Peringatan KAA dimulai hari ini dengan pertemuan pejabat senior. Pertemuan hari ini akan membahas tiga isu utama yang telah disepakati, yaitu Bandung Conference, New Asia-Africa Strategic Partnership, dan Declaration of Palestine. Retno mengatakan, jika pembahasan masih diperlukan, pertemuan akan dilanjutkan dengan pertemuan tingkat menteri luar negeri esok. "Hasilnya kemudian akan diserahkan kepada para leaders untuk diadopsi oleh para leaders," ujarnya.
ANANDA TERESIA | ALJAZEERA | BBC
Berita terkait
Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia
14 hari lalu
Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDosen Hubungan Internasional Unair: Indonesia Bisa Ajak Negara Peserta KAA untuk Tekan Israel
24 November 2023
Rumah Sakit Indonesia di Gaza berada dalam kondisi luluh lantah akibat serangan oleh Israel, peristiwa tersebut pun turut direspon oleh Dosen HI Unair.
Baca SelengkapnyaKunjungi Kedubes Palestina, Hasto PDIP: Hubungan Batin Bung Karno dan Megawati dengan Palestina Sangat Kuat
10 Oktober 2023
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengunjungi Kedutaan Besar Palestina untuk menyatakan dukungan kepada Palestina.
Baca SelengkapnyaMenlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Kepercayaan, Solidaritas Global
24 September 2023
Menlu Retno menyampaikan bahwa setiap negara memiliki hak yang sama untuk membangun dan tumbuh.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil dan Atalia Praratya Berpisah dengan Gedung Pakuan Usai Purnatugas Gubernur Jawa Barat
9 September 2023
Masa jabtan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat telah berakhir. Ia dan istrinya Atalia Praratya meninggalkan rumah dinas Gedung Pakuan.
Baca SelengkapnyaDelegasi 5 Negara Ramaikan Parade Asia Africa Festival di Bandung Hari ini
29 Juli 2023
Asia Africa Festival mengingatkan kembali peristiwa Konferensi Asia Afrika yang terjadi di Bandung pada 18-24 April 1955.
Baca SelengkapnyaBandung Bakal Gelar Festival Asia Afrika Akhir Pekan ini, Museum Tutup Sementara
24 Juli 2023
Festival Asia Afrika berupa karnaval atau parade di sepanjang jalan bersejarah di Kota Bandung itu terhenti tiga tahun selama karena pandemi.
Baca SelengkapnyaProfil Acil Bimbo, Kakek Aktris Adhisty Zara yang Sempat Larang Terjun di Dunia Hiburan
10 Juli 2023
Acil Bimbo pernah melarang cucunya, Adhisty Zara terjun di dunia hiburan. Ini alasannya.
Baca SelengkapnyaIndonesia Pernah Punya Mendikbud Perempuan Artati Marzuki Sudirdjo, Ini profilnya
20 April 2023
Artati Marzuki Sudirdjo menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Mendikbud. Lantas, siapakah Artati sebenarnya?
Baca SelengkapnyaKenapa Konferensi Asia Afrika Digelar 18-23 April 1955: Salah Satunya Sebelum Masuk Bulan Ramadan
18 April 2023
Konferensi Asia Afrika, yang awalnya diprediksi 10 hari dipangkas separuhnya dan negara-negara sepakat supaya konferensi selesai pada 23 April 1955
Baca Selengkapnya