TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko mengatakan tentara dan polisi harus memberikan jaminan keamanan kepada para pemimpin negara yang hadir dalam Konferensi Asia-Afrika. Sebabnya, menurut Moeldoko, kehadiran tokoh-tokoh itu merepresentasikan negara mereka masing-masing.
"Kehadiran para pemimpin negara itu menjadi tanggung jawab tentara dan kepolisian," kata Moeldoko saat memimpin apel gelar pasukan pengamanan Konferensi Asia-Afrika di halaman Monumen Nasional, Jakarta, Rabu pagi, 15 April 2015.
Moeldoko meminta tentara dan polisi yang bertugas mengamankan konferensi itu tak ragu dalam menangani situasi terkait dengan pengamanan para kepala negara dan kepala pemerintahan. Menurut Moeldoko, pengamanan para pemimpin negara memiliki standar baku yang tak bisa ditoleransi sedikit pun.
"Kalian jangan ragu dalam menjalankan tugas," ujar Moeldoko di hadapan ribuan tentara dan polisi. Namun, Moeldoko melanjutkan, pengamanan yang diberikan juga harus menciptakan kenyamanan bagi para pemimpin negara.
Moeldoko mengatakan TNI dan Kepolisian RI tak akan membiarkan pihak mana pun mengganggu pelaksanaan konferensi. Karena itu, Moeldoko meminta tentara dan polisi terus melakukan analisis terhadap perkembangan situasi terkini dengan melibatkan jajaran intelijen. "Ini untuk mendapatkan informasi yang benar dan akurat," kata Moeldoko. Dengan begitu, potensi gangguan keamanan bisa terdeteksi secara dini.
Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir menyatakan hingga saat ini baru sekitar 70 delegasi dari berbagai negara yang telah melakukan konfirmasi untuk menghadiri peringatan Konferensi Asia-Afrika ke-60 pada 24 April 2015. Namun Fachir optimistis jumlah itu belum final dan akan bertambah.
Dosen Hubungan Internasional Unair: Indonesia Bisa Ajak Negara Peserta KAA untuk Tekan Israel
24 November 2023
Dosen Hubungan Internasional Unair: Indonesia Bisa Ajak Negara Peserta KAA untuk Tekan Israel
Rumah Sakit Indonesia di Gaza berada dalam kondisi luluh lantah akibat serangan oleh Israel, peristiwa tersebut pun turut direspon oleh Dosen HI Unair.