Sejumlah siswa mengikuti ujian nasional tingkat SMA/SMK/MA berbasis komputer di Makassar,13 April 2015. TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO.CO, Bandung - Kepala Perwakilan Ombudsman Jawa Barat Haneda Sri Lastoto mengaku menerima laporan dugaan kebocoran soal ujian nasional bahasa Indonesia di Bandung. Pelapor mendatangi langsung ke kantor Ombudsman sambil membawa soal berbentuk soft copy. "Pelapor menyampaikan bukti soal bahasa Indonesia sebanyak lima paket," kata Haneda kepada Tempo, Selasa malam, 14 April 2015.
Haneda merinci setiap paket ujian itu berisi 50 soal. Di sisi kiri naskah soal tertulis “Dokumen Negara dan Rahasia”. Kemudian ada barcode, mata ujian, SMA, dan jurusannya. Ada pula tercantum kode UN 2014-2015 dan hak cipta Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemendikbud. "Kalau ini resmi dokumen negara yang diujikan, soal Senin itu kemungkinan sudah bocor," ujarnya.
Laporan lain lewat pesan pendek dari seseorang menyebutkan soal ujian geografi untuk jurusan IPS pada Senin kemarin juga bocor. Setelah menerima laporan dugaan kebocoran soal itu, Ombudsman berencana mendatangi Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung atau Jawa Barat di kantornya, Rabu pagi, 15 April 2015. "Untuk mencocokkan apakah soal ini sama persis dengan yang diuji dalam ujian naskah cetak," kata Haneda.
Pada naskah soal ujian yang diterima berbentuk soft copy tersebut juga tercantum kode UN. Menurut Haneda, berdasarkan informasi sementara, kode soal wilayah Bandung adalah UB. Selain ingin mencocokkan kode UN itu, Ombudsman juga mau memeriksa kesamaan soal berbentuk soft copy yang didapat dengan naskah asli yang telah dipakai siswa untuk ujian Senin lalu.
Sebelumnya diberitakan bahwa Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti mengaku menerima aduan tentang kebocoran soal ujian nasional di Internet.
"Setelah diselidiki, ternyata soalnya sama persis dengan soal ujian nasional kemarin," ucapnya di SMA Negeri 2 Jakarta di Jalan Gajah Mada, Selasa, 14 April 2015. Dia mengatakan soal itu pun bisa diunduh para pengguna komputer dari dunia maya.
Laporan kebocoran soal itu didapat Retno dari salah satu guru di Jakarta. Semula guru itu berniat mencari contoh soal ujian nasional. Ternyata dia malah mendapatkan tautan yang berisi data paket soal itu. Saat menjadi pengawas di salah satu sekolah, guru itu menemukan kesamaan soal yang didapat di Internet dengan yang dikerjakan siswa.
