KSAD: Air dan Pangan Sumber Konflik Setelah Minyak  

Reporter

Selasa, 7 April 2015 18:56 WIB

Panglima TNI, Jenderal Moeldoko (tengah), KASAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri) dan KASAL Laksamana TNI Marsetio (kanan) berjalan menuju ruang konferensi pers Rapim TNI Tahun 2015 di Cilangkap, Jakarta, 22 Desember 2014. Dalam Rapim ini akan disampaikan Pokok-Pokok Kebijakan Panglima TNI Tahun 2015. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Malang - Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan bahwa Indonesia menjadi incaran negara asing karena kekayaan alamnya. Indonesia memiliki hasil bumi yang luar biasa besar, garis pantai terpanjang kedua di dunia, dan negara kepulauan terbesar di kawasan ekuator.

"Saat ini konflik berkepanjangan terjadi di Timur Tengah, negara penghasil minyak dan gas. Di masa datang, air, pangan, dan energi giliran menjadi sumber konflik," kata Gatot di depan sekitar 600 camat, kepala kepolisian sektor, dan komandan rayon militer di seluruh Jawa Timur di Gelanggang Olahraga Ken Arok, Malang, Selasa, 7 April 2015.

Ancaman konflik dari luar negeri, kata dia, akan terus membayangi Indonesia. Sejauh ini konflik-konflik berkecamuk di dunia karena memperebutkan lahan minyak bumi, seperti di Mesir, Iran, Irak, Sudan, dan Libya. Padahal cadangan persediaan energi fosil tersisa 53 tahun lagi.

Sebagai gantinya, ada energi nabati yang berasal dari kelapa sawit, jagung, singkong, dan tebu. Pada 2007-2008, energi hayati meningkat sehingga memicu kenaikan harga pangan. Manusia akan memperebutkan bahan pangan tersebut. Populasi penduduk dunia mencapai 9 miliar, padahal idealnya bumi dihuni 4 miliar jiwa saja agar kebutuhan pangan tercukupi. "Bumi sudah kelebihan beban," ujar Gatot.

Gatot menambahkan, pada 2035, konsumsi bahan bakar minyak diprediksi naik 42 persen. Ancaman dalam perang masa depan adalah proxy war atau perang proksi. Yakni perang yang terjadi ketika lawan menggunakan pihak ketiga yang dipicu isu politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

EKO WIDIANTO


Berita terkait

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

1 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

6 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

8 hari lalu

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.

Baca Selengkapnya

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

8 hari lalu

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

9 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

10 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

10 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya