Puan Gantikan Mega? Jam Terbangnya Dipertanyakan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 3 April 2015 05:18 WIB

Megawati Soekarnoputri berbisik dengan Puan Maharani, saat deklarasi Kerjasama PDIP, Partai Nasdem dan PKB, di DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan (14/5). Deklarasi bersama tersebut secara resmi untuk mendukung dan pemenangan Joko Widodo sebagai capres pada Pilpres 2014 mendatang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan digelar April ini. Trah Sukarno disebut-sebut sebagai kandidat kuat untuk mengisi pucuk pimpinan partai banteng itu.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto, mengatakan PDIP tidak bisa memaksakan trah Sukarno yang menjadi figur pemimpin partai. Menurut dia, PDIP sebagai institusi partai modern harus memberikan kesempatan dan hak yang sama terhadap semua kader.

"Kalau masih menggunakan trah, ada feodalisasi politik," ujar Gun Gun saat dihubungi, Rabu, 1 April 2015. Dia berharap PDIP mempertimbangkan proses penguatan kelembagaan dan kekuatan figur untuk keberhasilan regenerasi.

Menurut dia, PDIP harus mengedepankan kompetisi yang sehat dan tanpa paksaan. Aturan dan mekanisme organisasi harus memungkinkan kadernya untuk berkompetisi. "Rivalitas itulah konsekuensi dari demokrasi," ujarnya.

Dia tak meragukan potensi trah Sukarno dalam memimpin partai. Namun, Megawati Soekarnoputri yang selama ini menahkodai PDIP bukan semata-mata karena trah Sukarno.

Menurut Gun Gun, Mega mempunyai kompetensi untuk menjadi pucuk pimpinan partai. "Dia jadi lem perekat kader," ujarnya. Bahkan, Gun Gun menilai peran Mega sangat sentral dan teruji di bawah tekanan berbagai rezim.

Adapun anak-anak Mega seperti Puan Maharani dan Prananda Prabowo masih harus banyak belajar. Puan, kata dia, masih butuh jam terbang sebagai pemimpin melalui jabatannya yang diemban sekarang yakni Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia. "Puan dan Prananda punya peluang. Tapi jangan mengesampingkan figur-figur lain," ujarnya.

Gun Gun pun merujuk hasil sigi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) bahwa ternyata kandidat di luar trah Sukarno masih diinginkan. Dari 467 Dewan Pimpinan Cabang yang diwawancara oleh CSIS, memang sebanyak 320 DPC atau 68,5 persen masih menginginkan Megawati menjadi ketua umum periode 2015-2019.

Sisanya, nama-nama yang dianggap layak menjadi pemimpin PDIP yakni presiden Joko Widodo dengan suara 76 DPC atau 16,3. Ada pula Ganjar Pranowo 14 DPC atau 3 persen, Pramono Anung dipilih 11 DPC atau 2,4 persen, serta Puan Maharani sebanyak 25 DPC atau 5,4 persen. "Artinya, suara Mega tidak menguasai pucuk pimpinan di PDIP," ujar Gun Gun.

LINDA TRIANITA

Berita terkait

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Profil PDIP, 23 Tahun Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP

6 Juni 2023

Profil PDIP, 23 Tahun Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP

PDIP merupakan satu dari tiga partai yang masih eksis sejak Orde Baru. Sejak 2000, Megawati dikukuhkan sebagai Ketua Umum PDIP selama 23 tahun.

Baca Selengkapnya

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

11 Agustus 2020

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.

Baca Selengkapnya

Pedagang dari Jakarta Ikut Berjualan di Kongres PDIP Bali

9 Agustus 2019

Pedagang dari Jakarta Ikut Berjualan di Kongres PDIP Bali

Kongres PDIP di Bali dihadiri ribuan peserta dan undangan. Hal ini tentu saja mengundang para pedagang untuk menjajakan jualannya.

Baca Selengkapnya

Megawati Ucapkan Sumpah Jabatan Ketua Umum PDIP Kelima Kalinya

8 Agustus 2019

Megawati Ucapkan Sumpah Jabatan Ketua Umum PDIP Kelima Kalinya

Acara pengambilan sumpah jabatan Megawati itu dilakukan secara tertutup dalam sidang paripurna PDIP.

Baca Selengkapnya

Megawati Curhat soal Jokowi Kebangetan dan Sulit Ditemui

8 Agustus 2019

Megawati Curhat soal Jokowi Kebangetan dan Sulit Ditemui

Megawati menyebut Jokowi sempat bertanya alasan ketua umum partai berlambang banteng itu ingin BPIP menjadi badan, bukan dewan.

Baca Selengkapnya

Petinggi Partai Koalisi Indonesia Kerja Hadir di Kongres V PDIP

8 Agustus 2019

Petinggi Partai Koalisi Indonesia Kerja Hadir di Kongres V PDIP

Selain para ketua umum partai Koalisi Indonesia Kerja, sembilan sekretaris jenderal koalisi Jokowi-Ma'ruf, juga akan lengkap hadir di Kongres V PDIP.

Baca Selengkapnya

Ketua Kongres PDIP Minta Peserta Tak Soraki Prabowo

7 Agustus 2019

Ketua Kongres PDIP Minta Peserta Tak Soraki Prabowo

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dijadwalkan datang ke Kongres PDIP V di Bali.

Baca Selengkapnya

Megawati Beri Sinyal Terima Mandat Jadi Ketua Umum PDIP Lagi

7 Agustus 2019

Megawati Beri Sinyal Terima Mandat Jadi Ketua Umum PDIP Lagi

Megawati akan pecat kader PDIP yang melanggar aturan partai.

Baca Selengkapnya

Usai Jadi Panitia Kongres PDIP Krisdayanti Akan Berkurban di Dili

7 Agustus 2019

Usai Jadi Panitia Kongres PDIP Krisdayanti Akan Berkurban di Dili

Sebelum berkurban di Dili, Krisdayanti akan mengikuti Kongres PDIP di Bali.

Baca Selengkapnya