TEMPO.CO, Jakarta - Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan digelar April ini. Trah Sukarno disebut-sebut sebagai kandidat kuat untuk mengisi pucuk pimpinan partai banteng itu.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto, mengatakan PDIP tidak bisa memaksakan trah Sukarno yang menjadi figur pemimpin partai. Menurut dia, PDIP sebagai institusi partai modern harus memberikan kesempatan dan hak yang sama terhadap semua kader.
"Kalau masih menggunakan trah, ada feodalisasi politik," ujar Gun Gun saat dihubungi, Rabu, 1 April 2015. Dia berharap PDIP mempertimbangkan proses penguatan kelembagaan dan kekuatan figur untuk keberhasilan regenerasi.
Menurut dia, PDIP harus mengedepankan kompetisi yang sehat dan tanpa paksaan. Aturan dan mekanisme organisasi harus memungkinkan kadernya untuk berkompetisi. "Rivalitas itulah konsekuensi dari demokrasi," ujarnya.
Dia tak meragukan potensi trah Sukarno dalam memimpin partai. Namun, Megawati Soekarnoputri yang selama ini menahkodai PDIP bukan semata-mata karena trah Sukarno.
Menurut Gun Gun, Mega mempunyai kompetensi untuk menjadi pucuk pimpinan partai. "Dia jadi lem perekat kader," ujarnya. Bahkan, Gun Gun menilai peran Mega sangat sentral dan teruji di bawah tekanan berbagai rezim.
Adapun anak-anak Mega seperti Puan Maharani dan Prananda Prabowo masih harus banyak belajar. Puan, kata dia, masih butuh jam terbang sebagai pemimpin melalui jabatannya yang diemban sekarang yakni Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia. "Puan dan Prananda punya peluang. Tapi jangan mengesampingkan figur-figur lain," ujarnya.
Gun Gun pun merujuk hasil sigi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) bahwa ternyata kandidat di luar trah Sukarno masih diinginkan. Dari 467 Dewan Pimpinan Cabang yang diwawancara oleh CSIS, memang sebanyak 320 DPC atau 68,5 persen masih menginginkan Megawati menjadi ketua umum periode 2015-2019.
Sisanya, nama-nama yang dianggap layak menjadi pemimpin PDIP yakni presiden Joko Widodo dengan suara 76 DPC atau 16,3. Ada pula Ganjar Pranowo 14 DPC atau 3 persen, Pramono Anung dipilih 11 DPC atau 2,4 persen, serta Puan Maharani sebanyak 25 DPC atau 5,4 persen. "Artinya, suara Mega tidak menguasai pucuk pimpinan di PDIP," ujar Gun Gun.
LINDA TRIANITA
Berita terkait
Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?
11 Januari 2024
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?
Baca SelengkapnyaProfil PDIP, 23 Tahun Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP
6 Juni 2023
PDIP merupakan satu dari tiga partai yang masih eksis sejak Orde Baru. Sejak 2000, Megawati dikukuhkan sebagai Ketua Umum PDIP selama 23 tahun.
Baca SelengkapnyaGerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader
11 Agustus 2020
Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.
Baca SelengkapnyaPedagang dari Jakarta Ikut Berjualan di Kongres PDIP Bali
9 Agustus 2019
Kongres PDIP di Bali dihadiri ribuan peserta dan undangan. Hal ini tentu saja mengundang para pedagang untuk menjajakan jualannya.
Baca SelengkapnyaMegawati Ucapkan Sumpah Jabatan Ketua Umum PDIP Kelima Kalinya
8 Agustus 2019
Acara pengambilan sumpah jabatan Megawati itu dilakukan secara tertutup dalam sidang paripurna PDIP.
Baca SelengkapnyaMegawati Curhat soal Jokowi Kebangetan dan Sulit Ditemui
8 Agustus 2019
Megawati menyebut Jokowi sempat bertanya alasan ketua umum partai berlambang banteng itu ingin BPIP menjadi badan, bukan dewan.
Baca SelengkapnyaPetinggi Partai Koalisi Indonesia Kerja Hadir di Kongres V PDIP
8 Agustus 2019
Selain para ketua umum partai Koalisi Indonesia Kerja, sembilan sekretaris jenderal koalisi Jokowi-Ma'ruf, juga akan lengkap hadir di Kongres V PDIP.
Baca SelengkapnyaKetua Kongres PDIP Minta Peserta Tak Soraki Prabowo
7 Agustus 2019
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dijadwalkan datang ke Kongres PDIP V di Bali.
Baca SelengkapnyaMegawati Beri Sinyal Terima Mandat Jadi Ketua Umum PDIP Lagi
7 Agustus 2019
Megawati akan pecat kader PDIP yang melanggar aturan partai.
Baca SelengkapnyaUsai Jadi Panitia Kongres PDIP Krisdayanti Akan Berkurban di Dili
7 Agustus 2019
Sebelum berkurban di Dili, Krisdayanti akan mengikuti Kongres PDIP di Bali.
Baca Selengkapnya