Pemuda Muhammadiyah: Cegah ISIS Pakai Islam Moderat

Reporter

Editor

Kurniawan

Rabu, 1 April 2015 01:03 WIB

Sebuah bendera yang mirip ISIS berkibar di lokasi tabligh akbar saat warga menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, 29 Maret 2015. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Makassar - Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan meminta pemerintah tidak menanggapi isu radikalisme hanya lewat pendekatan legalistis dan militeristis. Pemerintah diminta juga menggunakan pendekatan ekonomi untuk menangkal paham radikalisme di Indonesia.

Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan Hadisaputra mengatakan kemiskinan adalah ruang bagi radikalisme untuk tumbuh subur. Dalam kehidupan di dunia, kata dia, ketika orang tidak memiliki harapan, kelompok radikal bisa memanfaatkan kesempatan dengan memberi orang itu tawaran baik secara ekonomi maupun ideologis.

"Pemerintah mesti proaktif memberdayakan masyarakat miskin," katanya dalam siaran pers yang diterima Tempo, Selasa, 31 Maret 2015.

Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan juga meminta pemerintah menggalakkan program jaminan sosial dalam rangka menjamin kebutuhan dasar masyarakat.

Penerima gelar magister ilmu antropologi dari Universitas Hasanuddin, Makassar, itu menambahkan, pemerintah juga harus menggunakan pendekatan agama untuk mencegah berkembangnya paham radikal di tengah masyarakat.

"Pemerintah harus melibatkan ormas Islam moderat, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama untuk memasifkan dakwah Islam rahmatan lil alamin," ujarnya.

Hadi menyebutkan, jika pemerintah hanya mengandalkan aspek penindakan hukum dan militer, akar masalah tak akan terselesaikan.

"Seperti kata pepatah, patah tumbuh hilang berganti, mati satu tumbuh seribu," katanya.

AWANG DARMAWAN

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

3 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

4 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

5 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

8 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

9 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

10 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

10 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

22 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

24 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya