Kata Ansharul Khilafah Soal Penangkapan 3 Terduga Pengikut ISIS

Reporter

Jumat, 27 Maret 2015 05:53 WIB

Petugas Brimob Detasemen B Ampeldento Polda Jatim mengawal Satgas Anti Teror yang membawa barang hasil penggeledahan di rumah Abdul Hakim Munabari di kelurahan Kasin, Malang, Jawa Timur, 26 Maret 2015. Abdul Hakim Munabari merupakan terduga anggota jaringan islam radikal ISIS yang ditangkap Densus 88. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Malang - Juru bicara Ansharul Khilafah, Muhammad Romly, menunjukkan keprihatinan atas penangkapan oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian RI terhadap tiga terduga anggota kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah Kota Malang, Jawa Timur.

“Saya prihatin karena belum tentu mereka yang ditangkap itu benar-benar seperti yang disangkakan dan teknik-teknik penangkapannya kurang baik,” kata Romly, Kamis sore, 26 Maret 2015. Romly ditemui di rumahnya di Desa Jetis, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Rabu kemarin, tim Densus 88 mencokok Abdul Hakim Munabari, Helmi M. Alamuddin, dan Ahmad Junaidi. Ketiga pria ini ditangkap secara terpisah.

Berdasarkan pemberitaan media massa yang ia ketahui, teknik menyergap Helmi oleh Densus 88 di depan Taman Mega Mendung, Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, berlangsung bagai film action yang dramatis.

Helmi yang sedang bersepeda motor dihadang enam pria tegap berpakaian sipil. Leher pria 49 tahun itu dicekal dari belakang. Petugas yang lain memegang erat kaki dan tangan Helmi. Satu petugas memegangi sepeda motornya.

Setelah itu Helmi ditarik dan dijatuhkan dalam posisi tengkurap di aspal. Seorang petugas menekan leher Helmi dengan lutut. Petugas kemudian menarik kedua tangan Helmi ke belakang dan diborgol. Helmi dimasukkan ke dalam sebuah mobil.

“Saya kira itu berlebihan karena menggunakan kekerasan. Harusnya kan bisa diajak ngomong baik-baik, jelaskan saja apa alasannya menangkap. Jangan sedikit-dikit main kekerasan karena masyarakat bisa trauma dengan hal-hal semacam itu. Lama-lama orang-orang itu juga yang ngajarin kekerasan,” kata Romly.

ABDI PURMONO

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

41 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

41 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya