TEMPO.CO, Makassar - Komando Daerah Militer (Kodam) VII/Wirabuana dan Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat meminta warga aktif membantu aparat menangkal penyebaran paham Negara Islam Irak dan Suriah.
Warga diminta segera melapor bila menemukan aktivitas mencurigakan di lingkungannya. Juru bicara Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Endi Sutendi, mengatakan pihaknya melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama guna memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahaya kelompok radikal itu. "Semua pihak mesti membantu, termasuk masyarakat. Kita mesti melakukan deteksi dini," ujarnya, Kamis, 26 Maret 2015.
Endi menuturkan polisi terus memantau sejumlah daerah yang dianggap rawan disusupi ISIS atau kelompok radikal lain. Di antaranya daerah perbatasan, seperti Luwu dan Toraja. Selain itu, daerah-daerah yang pernah dimasuki kelompok teroris juga dipantau, seperti Enrekang, Makassar, Bone, dan Bulukumba.
Pengawasan di daerah perbatasan, menurut Endi, dilakukan untuk mencegah kelompok teroris dari daerah lain menyeberang dan menyebarkan paham radikal. Sedangkan pengawasan di daerah yang pernah dimasuki teroris dilakukan untuk mencegah tumbuhnya kembali kelompok teroris itu.
Panglima Kodam VII/Wirabuana Mayor Jenderal TNI Bachtiar menuturkan TNI terus melakukan pengawasan. "Kami monitoring sampai ke ceramah-ceramah di masjid. Kalau ada indikasi terlibat, kami akan koordinasi dengan polisi dan melakukan penangkapan," ucapnya.
Menurut Bachtiar, situasi di Sulawesi Selatan saat ini masih termasuk aman. "Belum ditemukan tempat pelatihan ISIS di sini," tuturnya. Di wilayah hukum Kodam VII/Wirabuana, hanya Poso yang disebutnya paling rawan. "Kita perketat perbatasan, mencegah adanya yang melintas," katanya.
Penjagaan di perbatasan, menurut Bachtiar, juga dilakukan di Gorontalo dan Sulawesi Utara. Langkah itu ditempuh guna mengantisipasi masuknya kelompok teroris dan imigran gelap. "Kami kerja sama dengan Filipina untuk mencegah aksi terorisme dan penanganan imigran gelap," ujarnya.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
6 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
25 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
26 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
34 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
35 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
37 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
37 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
37 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
38 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
38 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya