Calon Kapolri: Kenapa Kubu Mega Masih Hambat Usul Jokowi?

Reporter

Kamis, 26 Maret 2015 06:37 WIB

Presien ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato kebudayaan dalam peringatan Hari Perempuan Internasional di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 8 Maret 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Ternyata Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang dipimpin Megawati Soekarnoputri memotori penundaan uji kelayakan dan kepatutan calon Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti. Fraksi ini mendesak Presiden Joko Widodo untuk lebih dulu menjelaskan alasan pembatalan pelantikan calon kepala Polri sebelumnya, Komisaris Jenderal Budi Gunawan.

“Kami menjadi motor agar uji kelayakan Badrodin ditunda,” kata politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, ketika dihubungi kemarin. Sikap Fraksi PDI Perjuangan itu disampaikan saat Sidang Paripurna DPR, Senin lalu. Seperti gayung bersambut, sejumlah fraksi juga mendukung sikap partai pengusung Jokowi itu.

Menurut Masinton, fraksinya berkeberatan atas surat Jokowi kepada DPR yang mengusulkan Badrodin. Poin yang dipersoalkan dalam surat itu adalah alasan Jokowi membatalkan pelantikan Budi karena berstatus tersangka. “Putusan praperadilan sudah menyatakan Budi Gunawan tak lagi berstatus tersangka,” kata anggota Komisi Hukum DPR ini.

Saat diuji ke DPR, Budi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus dugaan kepemilikan rekening gendut. Namun Dewan tetap meloloskannya untuk dilantik Jokowi. Belakangan, penetapan tersangka atas Budi dibatalkan putusan praperadilan, tapi Jokowi membatalkan pelantikan Budi.

Kemarin, Komisi Hukum menyepakati agar Jokowi menjelaskan pembatalan pelantikan Budi dan meminta Badan Musyawarah DPR mengembalikan surat pencalonan Badrodin kepada Jokowi. “Tidak akan ada proses uji kelayakan sampai ada penjelasan Presiden,” kata Ketua Komisi Hukum Aziz Syamsudin.

Langkah kubu PDIP dan beberapa partai lain itu mengherankan. Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menilai Presiden Jokowi tak perlu langsung menjelaskan jika surat Presiden hanya kesalahan redaksional. “Jangan apa-apa Presiden turun tangan,” kata Ruhut.

TIM TEMPO

Berita terkait

Pertemuan Mega-Jokowi: Gibran Bilang Silaturahmi Kok Dilarang, Hasto PDIP Respons Begini

10 hari lalu

Pertemuan Mega-Jokowi: Gibran Bilang Silaturahmi Kok Dilarang, Hasto PDIP Respons Begini

Gibran mendorong pertemuan antara Mega dan Jokowi. Kata Gibran, "Silaturahmi kok dilarang." Hasto lantas respons begini.

Baca Selengkapnya

Simak Lagi, Ini 5 Profil Calon Kapolri yang Akan Dipilih Jokowi

11 Januari 2021

Simak Lagi, Ini 5 Profil Calon Kapolri yang Akan Dipilih Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah menerima lima nama calon Kepala Polri atau Kapolri dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Simak profilnya

Baca Selengkapnya

Soal 5 Calon Kapolri, Politikus Demokrat: Mereka Bintang 3, Sudah Lolos Ujian

9 Januari 2021

Soal 5 Calon Kapolri, Politikus Demokrat: Mereka Bintang 3, Sudah Lolos Ujian

Benny menyebut Presiden Jokowi memiliki hak eksklusif untuk memilih siapa dari lima nama calon Kapolri yang bakal diajukan kepada DPR

Baca Selengkapnya

Kompolnas Telah Kantongi Nama Calon Kapolri Pengganti Idham Azis

25 Desember 2020

Kompolnas Telah Kantongi Nama Calon Kapolri Pengganti Idham Azis

Kompolnas mengatakan sudah memiliki nama calon Kapolri pengganti Idham Azis. Nama-nama ini akan diserahkan ke Presiden Jokowi dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Jamin Kapolri Pengganti Idham Azis Punya Rekam Jejak Baik

20 Desember 2020

Kompolnas Jamin Kapolri Pengganti Idham Azis Punya Rekam Jejak Baik

Kompolnas sedang menjaring kriteria untuk calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Segera Serahkan Rekomendasi Nama-nama Calon Kapolri ke Jokowi

20 Desember 2020

Kompolnas Segera Serahkan Rekomendasi Nama-nama Calon Kapolri ke Jokowi

Kompolnas mengatakan akan segera menyerahkan rekomendasi nama-nama calon Kapolri pada Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

IPW Catat 13 Orang Masuk Bursa Calon Kapolri, 5 Nama Punya Potensi Besar

30 November 2020

IPW Catat 13 Orang Masuk Bursa Calon Kapolri, 5 Nama Punya Potensi Besar

Indonesia Police Watch (IPW) mencatat ada 13 perwira tinggi Polri berpangkat Komisaris Jenderal yang bisa ikut dalam bursa calon Kapolri.

Baca Selengkapnya

Dicopot dari Kapolda Metro, Peluang Karir Nana Sudjana Dinilai Masih Terbuka

18 November 2020

Dicopot dari Kapolda Metro, Peluang Karir Nana Sudjana Dinilai Masih Terbuka

Dicopotnya dia dari jabatan Kapolda Metro Jaya, Bambang menilai tak menghancurkan peluang Nana Sudjana menjadi salah satu calon Kapolri

Baca Selengkapnya

Irjen Nana Sudjana Dicopot, IPW: Makin Berat Masuk Bursa Calon Kapolri

17 November 2020

Irjen Nana Sudjana Dicopot, IPW: Makin Berat Masuk Bursa Calon Kapolri

IPW menilai pencopotan Kapolda Metro Jaya dimanfaatkan sebagai manuver dalam persaingan bursa calon Kapolri

Baca Selengkapnya

IPW: Calon Kapolri akan Terlihat pada Awal November

21 Juni 2020

IPW: Calon Kapolri akan Terlihat pada Awal November

Dari data IPW, delapan nama calon Kapolri itu terdiri dari lima jenderal bintang tiga dan tiga jenderal bintang dua.

Baca Selengkapnya