Walhi : Pemerintah Kurang Responsif Cegah Kebakaran

Reporter

Editor

Minggu, 14 Agustus 2005 02:33 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Chalid Muhammad Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menyatakan, dibutuhkan sikap responsif dari Presiden untuk dapat mengatasi kebakaran hutan yang terjadi setiap tahun di Indonesia.Sikap responsif tersebut antara lain dengan menginstruksikan kepada Gubernur dan Bupati untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan. Menurut Chalid saat ini dibutuhkan keseriusan yang lebih dari Presiden untuk menangkap pelaku utama pembakaran hutan.Untuk tahap pertama, menurut Chalid, menyatakan kondisi darurat akibat asap, melakukan upaya serius pemadaman titik api. "Juga menginformasikan kepada publik apa yang harus dilakukan ketika terjadi kondisi darurat akibat asap karena ini menyangkut keselamatan orang banyak,"ujarnya.Dari segi hukum harus ada efek jera yang diberikan kepada pelaku pembakaran hutan dalam bentuk hukuman yang lebih serius. "Sebelumnya hukuman yang diberikan sangat ringan bahkan ada yang lolos, oleh karena itu harus diberikan hukuman yang lebih berat baik pidana maupun perdata serta pencabutan izin,"kata Chalid.Diperlukan reformasi secara mendasar dalam pengelolaan hutan perhutanan dan perkebunan yang selama ini dinilai gagal. Bentuk riilnya adalah pencabutan serta penggantian perundang-undangan dan peraturan yang selama ini hanya ditujukan kepada penebangan kayu semata."Padahal saat ini telah terjadi konversi hutan secara besar-besaran terhadap kawasan gambut yang sangat rentan terhadap kebakaran,"ujar Chalid.Berdasarkan informasi dari Walhi, bila dilihat dari informasi download satelit, Riau merupakan wilayah yang mengalami kebakaran hutan yang paling parah. Menurut M. Teguh Surya Eksekutif Daerah Walhi Riau, di kawasan Riau hutan yang terbakar antara lain Dumai, Bengkalis, Siak, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Rokan Hilir. Dari semua wilayah tersebut, Rokan Hilir merupakan yang terparah. "Dari tahun ke tahun Rokan Hilir memang selalu mengalami kebakaran yang parah karena luas hutan gambutnya besar, hari ini saja Sabtu (13/08) jarak pandang di Rokan Hilir kurang dari 500 meter,"ujarnya.Menurut Teguh seharusnya pemerintah memanfaatkan data-data yang diperoleh dari BMG dan Batan berupa peringatan dini. Teguh mencontohkan untuk BMG misalnya, begitu memasuki bulan kemarau mengeluarkan data-data seperti tingkat kekeringan dan potensi api. "Seharusnya dengan adanya data tersebut kebakaran tidak perlu terjadi dimana seharusnya Presiden menginstruksikan kepada Gubernur dan Bupati mengenai data-data tersebut dan memerintahkan pengawasan, tapi hal tersebut tidak dilakukan sehingga berulanglah proses kebakaran hutan, kan, mubazir jadinya,"ujar Teguh.Menurut Teguh saat ini yang bisa dilakukan oleh pihaknya hanya memfasilitasi. "Memberitahukan kepada masyarakat bahwa mereka punya hak untuk melakukan gugatan class action bahkan meminta ganti rugi kepada pemerintah atau orang yang merusak lingkungan yang berakibat kepada dirinya sendiri,"ujarnya. Riska S. Handayani

Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

28 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

44 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

45 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

48 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

55 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

59 hari lalu

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

17 Februari 2024

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya