TEMPO.CO , Makassar: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengakui bahwa Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah yang menjadi kantong simpatisan Negara Islam Irak dan Suria (ISIS). Sulawesi Selatan memang merupakan salah satu wilayah yang menjadi sasaran pergerakan dan penyebaran paham dari kelompok radikal tersebut.
"Sulawesi Selatan jadi sasaran ISIS, entah itu sekadar tempat melintas atau menjadi daerah perekrutan," kata juru bicara Irfan Idris saat dihubungi Tempo, Senin, 23 Maret. Kelompok militan itu disinyalir memanfaatkan organisasi masyarakat lokal guna menyebarkan paham dan merekrut anggota.
Karena itu, BNPT meminta semua pihak, termasuk media turut membantu memerangi kelompok itu dengan cara sosialisasi tentang bahaya paham ISIS. "Kita mesti memperkuat ideologi kebangsaan," ujar Irfan. Terlebih, ISIS mempunyai banyak cara guna menyebarkan paham dan merekrut anggota.
Selain menyusup ke organisasi masyarakat, ISIS bisa saja memanfaatkan jasa travel alias biro perjalanan haji dan umrah. Metode lain yang tidak kalah berbahaya, yakni menggunakan dunia maya. "Mereka (ISIS) memakai internet untuk menyebarkan paham dan melakukan perekrutan. Ini coba kami antisipasi," kata Irfan.
Menurut Irfan, pihaknya mensinyalir terdapat ribuan situs maupun jejaring media sosial yang dipakai ISIS dalam mempengaruhi khalayak ramai. BNPT telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika guna menghentikan penyebaran paham itu melalui dunia maya. "Ada ribuan situs dan itu harus diblokir," ujar dia.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
5 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
24 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
25 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
34 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
35 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
36 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
36 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
37 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
37 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
37 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya