Imigrasi Terlambat, Terduga Pengikut ISIS Sudah ke Suriah  

Reporter

Senin, 23 Maret 2015 19:47 WIB

Infografis "Menuju Wilayah ISIS". (Ilustrasi: Imam Yunni)

TEMPO.CO, Sidrap - Kepala Kepolisian Resor Sidrap Ajun Komisaris Besar Haris Suntojaya mengatakan Jasman Akkas (JA), yang dicurigai sebagai jaringan Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS), sudah lama berangkat ke Timur Tengah. "Sebelum pihak Imigrasi menginformasikan ke Pemkab Sidrap, JA sudah berada di Timur Tengah," kata Haris ketika dihubungi, Senin, 23 Maret 2015.

Data yang diperoleh kepolisian menyebutkan pria 18 tahun asal Kampung Callaccu, Benteng Panreng, Kelurahan Manisa, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap, itu ditengarai berangkat ke Suriah melalui biro perjalanan di Makassar ke Jakarta dan selanjutnya ke Turki menggunakan Turkish Airlines pada 29 Juli 2014. JA mengantongi paspor nomor A 5312574 yang dikeluarkan Kantor Imigrasi Parepare pada 17 Juni 2013 dan berlaku hingga 17 Juni 2018.

Pemuda berperawakan kurus itu menghabiskan pendidikan dari tingkat Madrasah Tsanawiyah (Mts), Madrasah Aliyah (MA) di luar Kabupaten Sidrap, bahkan disebutkan sempat menjadi santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Jeneponto. Jasman diduga ke Suriah untuk melanjutkan pendidikan strata satu (S1) program penghafalan Al-quran.

Haris mengatakan kepolisian terus memantau anggota keluarga Jasman, namun hingga saat ini diketahui hanya dia yang berangkat ke Timur Tengah. "Dari keluarganya belum ada yang dicurigai sealiran dengan JA."

Dia tidak menampik adanya warga Sidrap yang diduga terlibat dalam kelompok ISIS, namun Kabupaten Sidrap bukan sebagai tempat perekrutan jaringan radikal tersebut. "Kalau warga yang terlibat ada, tapi bukan sebagai daerah perekrutan, seperti rumor yang berkembang."

Kerabat Jasman, Muhammad Ikbal, mengatakan Jasman anak yang penyabar dan rajin menunaikan salat. "Dia pandai mengaji dan suaranya merdu," kata dia.

Ikbal mengaku tidak tahu-menahu dengan dugaan keterlibatan Jasman dalam kelompok radikal itu. "Terakhir kami berkomunikasi sekitar 5 tahun lalu dan hanya menanyakan kondisinya. Setelah itu, tidak pernah lagi mendengar kabarnya," ujarnya.

SUARDI GATTANG

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya