Eks Pejabat BIN: Ada 100 WNI Siap Jadi Pembom Bunuh Diri

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 22 Maret 2015 19:29 WIB

Personel Densus 88 Mabes Polri melakukan penggrebekan di rumah terduga teroris jaringan ISIS di Jalan Perdana Blok B No 3, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, 22 Maret 2015. Penggerebekan dilakukan berkaitan dengan penangkapan penyewa rumah bernama Aprimul Hendri, 41 tahun. ANTARA/Alinuddin

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara Asad Ali mengatakan warga Indonesia yang bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) hanya berperan sebagai pion. Tugas utama mereka menjadi martir bom bunuh diri. "Jumlah yang menyatakan siap menjadi martir mendekati seratus," kata Asad di Jakarta, Ahad, 22 Maret 2015.

Menurut Asad, warga negara Indonesia tidak mungkin mendapat kedudukan tinggi dalam kelompok ISIS yang dipimpin oleh Abu Bakar Al-Baghdadi itu lantaran statusnya hanya tamu. Belum lagi, orang Indonesia tidak mungkin menguasai bahasa setempat sehingga kesulitan berkomunikasi. "Kapasitas WNI di sana adalah pengikut, tidak mungkin jadi komandan."

Perekrutan simpatisan ISIS di Indonesia diinisiasi beberapa kelompok. Asad menyebutkan kelompok inti pendukung ISIS adalah Jamaah Anshorut Tauhid dan Tauhid Wal Jihad. Selain itu juga ada kelompok Mujahidin Indonesia Barat, Mujahidin Indonesia Timur, dan Al Mujahirun yang merupakan fraksi radikal dari Hizbut Tahrir Indonesia.

Walau tidak menjadi komandan, menuer Asad, tetap saja banyak warga Indonesia yang tergoda untuk bergabung dengan kelompok militan itu. Asad menilai motif utamanya adalah ideologi. "Mendengar ada negara khilafah di Suriah, banyak warga Indonesia yang tergerak untuk ke sana."

Kepala Badan Penanggulangan Terorisme Saud Usman Nasution tak sepakat dengan Asad. Ideologi, ujar Saud, memang salah satu motif. Namun, alasan yang lebih besar adalah dendam karena kesenjangan sosial dan ekonomi. Berkat propaganda tersebut, Saud menyebut ada lebih dari 10 kelompok di Indonesia yang menyatakan dukungan pada ISIS.

Di dalam negeri, mereka membantu proses rekrutmen orang untuk dikirim ke Suriah, menyebarkan propaganda ISIS, serta menggalang bantuan keuangan. Media sosial disebut Saud sebagai sarana penyebaran paham ini. Di antara kelompok yang telah menyatakan dukungan pada ISIS, ujar Saud, adalah JAT atau Mujahidin Indonesia Barat yang dipimpin Abu Bakar Baasyir.

Kelompok Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin oleh Santoso juga telah berbaiat pada ISIS. Saud berujar, lebih banyak lagi kelompok yang telah berbaiat pada ISIS. "Buktinya ada unjuk rasa pendukung ISIS di Bundaran Hotel Indonesia pada September lalu," kata Saud. "Mereka merupakan gabungan sejumlah kelompok."

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya