Tak Terurus, Ini Kata Pemilik ''Masjid ISIS''

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 20 Maret 2015 07:21 WIB

Masjid Jami' Sulaiman Al Hunaishil di Gang Makam, Dusun Sempu, Desa Gadingkulon, Malang. Sempat digunakan sekelompok orang yang terkait, dengan gerakan Islam radikal bernuansa ISIS. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Malang - Geram karena ditelantarkan, juru bicara Ansharul Khilafah, Muhammad Romly, bertekad mengambil alih kembali pengelolaan Masjid Jami Sulaiman Al Hunaishil di Gang Makam, Dusun Sempu, Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Ansharul Khilafah merupakan kelompok yang mendeklarasikan diri di Masjid Jami Sulaiman Al Hunaishil dan mengadakan pengajian Ramadan pada 20 Juli 2014. Kelompok ini pun diduga melakukan pembaiatan alias pengucapan sumpah setia kepada imam atau pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.

Sejak disegel Pemerintah Kabupaten Malang pada 7 Agustus 2014 lalu, pengelolaan Masjid Sulaiman diserahkan ke masyarakat melalui pemerintah desa setempat. Namun, menurut Muhammad Romly, ternyata kondisi Masjid Sulaiman justru tambah memprihatinkan.

“Janjinya dulu masjidnya mau dimakmurkan. Lha kok sampai sekarang malah tetap sepi dan tak terurus. Listrik dan air pun masih tak ada. Padahal sudah saya buatkan sumur di belakang masjid. Kondisi masjid juga kotor, tapi untung sering saya bersihkan,” kata Romly kepada Tempo, Kamis, 19 Maret 2015.

Romly mengaku rutin sendirian mengunjungi Masjid Sulaiman dua minggu sekali setelah masjid yang diapit kebun jati, sengon, dan pemakaman umum itu disegel. Terakhir mengecek Masjid Sulaiman tiga pekan lalu. Ia sempat jengkel sapu yang biasa ia pakai raib. Pintu utama yang dikuncinya terbuka lebar sehingga ruang tengah sampai mihrab (tempat imam memimpin salat berjamaah) berdebu tebal.

Karena masjid tak terurus, ia sempat memprotes Kepala Desa Gadingkulon Wahyu Eddi Prihanto. Ia bilang banyak barang masjid hilang, tapi Romly tak ingat apa saja barang yang hilang. Setelah diprotes, Eddi berjanji akan mengurusnya.

Romly mengaku saat ini sedang berusaha mengurus perizinan untuk bisa mengelola masjid. Tapi, ia menukas, tanpa diizinkan pun ia bersikeras tetap mengelola masjid. “Masjid itu tetap punya saya. Soal bukti kepemilikan tanah, ngapain saya tunjukkin ke sampean (Anda), pokoknya ada,” ujar Romly.

Ia membenarkan pembangunan Masjid Sulaiman dilakukan bersama Lembaga Peduli Pendidikan Islam (LP2I) Al Fawaz di Pare, Kediri. Masjid dibangun di atas lahan 240 meter persegi selama hampir sembilan bulan sejak sekitar Oktober 2013 dan menghabiskan biaya sekitar Rp 280 juta. Biaya pembangunan berasal dari duit pribadi Romly dan LP2I.

Romly ogah menyebut jumlah kocek pribadi yang dikeluarkan dengan alasan segala bentuk sumbangan tak boleh dipamerkan agar terhindar dari keriaan. Begitu pula ia menolak menyebut dari mana duit ia peroleh dengan alasan datangnya rezeki sering tak terduga.

Sebelumnya pada 8 Agustus 2014, Ketua LP2I Al Fawaz, Supanji, mengungkapkan bahwa lembaganya mendanai pembangunan Masjid Sulaiman sebesar Rp 170 juta. Dana dikucurkan sesuai proposal yang diajukan Romly. Supanji tertarik membantu karena Romly ingin membangun pesantren penghafal atau hafiz Alquran untuk anak-anak pula.

“LP2I hanya membantu membiayai saja. Enggak ada hubungannya dengan kami karena memang kerjaan mereka bantu-bantu pembangunan masjid. Karena itu, saya sempat marah pada LP2I kenapa masjidnya diserahkan ke pemerintah. Padahal, tanahnya tetap milik saya,” kata Romly, kata bapak tujuh anak ini.

Pembangunan masjid melibatkan warga Dusun Sempu. Karena warga Sempu tak mampu membangun kubah, Romly mendatangkan sejumlah tukang pembuat kubah dari Kediri. Jadi, menurut Romly, penolakan warga terhadap pembangunan Masjid Sulaiman tidak proporsional. Ia lalu membandingkan pembangunan gereja tanpa izin di Desa Gadingkulon, yang menurut dia, mengalihfungsikan rumah milik seorang warga.

Sebagian tanah masjid ia beli dari Budi, warga Jetis, Kecamatan Dau. Budi mau menjual karena ia ingin membangun pesantren penghafal Al-Quran untuk anak-anak yang dibuka tiap Sabtu dan Minggu. Belakangan Budi mewakafkan sebagian tanah itu untuk dibangun masjid.

“Tidak benar saya disebut ingkar janji pada Pak Budi karena bangun masjid tanpa bayar tanahnya. Saya lunasi, kok. Prinsip saya, memakmurkan dulu masjid yang saya bangun, apa pun kondisinya, masih lebih mulia daripada orang-orang yang menentang justru tidak memakmurkan masjidnya sendiri,” kata Romly.

ABDI PURMONO

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

33 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

34 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

36 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya