Basarnas: Di Laut Jawa Paling Sering Terjadi Musibah

Reporter

Editor

Kurniawan

Jumat, 20 Maret 2015 04:08 WIB

Kepala Basarnas Marsdya Bambang Soelistyo, sebelum menaiki helikopter Dolphin milik Basarnas di posko utama Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, 15 Januari 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Semarang - Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Marsekal Madya F.H.B. Soelistyo menyatakan di Laut Jawa paling sering terjadi musibah. Intensitas musibah yang ada itu membuat lembaga yang ia pimpin menyiapkan lima unit kapal yang sudah rampung dibuat.

"Pembuatan kapal tahun 2014 dan sudah rampung. Salah satunya ditempatkan di Semarang dengan pertimbangan Laut Jawa paling banyak musibah," kata Soelistyo di Semarang, Kamis, 19 Maret 2015.

Kapal yang hendak diresmikan penggunaannya pada hari ini, Jumat, 20 Maret, itu sama dengan empat kapal lain yang ditempatkan di Bali, Manado, Padang, dan Medan. "Ini untuk antisipasi bila ada kecelakaan di laut, karena perairan seputar Semarang hingga Surabaya sering terjadi musibah kecelakaan meski skalanya tak besar," ujarnya.

Kapal untuk bantuan pencarian korban musibah laut itu bertujuan menunjang tugas kemanusiaan. Pada tahun ini, Basarnas akan melengkapi semua kantor SAR yang punya wilayah kerja perairan dengan kelas kapal yang sama.

Soelistyo berharap Basarnas punya kapal SAR besar yang lebih lengkap, seperti Singapura dengan kapal under water rescue. Hal ini berdasarkan pertimbangan laut Indonesia yang luas dan sebagian besar wilayah timur yang sangat dalam.

Keberadaan kapal penolong yang lebih besar itu juga sebagai komitmen komunitas ekonomi ASEAN yang akan berdampak pada ramainya lalu lintas udara dan laut. "Namun harapan akan kapal besar itu belum dianggarkan. Masih proses pengajuan," katanya.

Selain kapal, Basarnas masih memiliki enam helikopter yang sudah tua dan dua helikopter jenis Dauphin yang baru. Helikopter terakhir ini digunakan untuk evakuasi korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 di Pangkalan Bun. Ke depan, Soelistyo ingin punya dua skuadron helikopter baru yang sama dan punya kemampuan lebih.

Sebelumnya, Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo mengakui bahwa daerah Jawa Tengah merupakan pusat munculnya bencana. "Jateng itu sebagai akuariumnya bencana. Semua bencana ada di Jateng," kata Ganjar.

Ganjar berharap ketanggapbencanaan diikuti oleh masyarakat, khususnya kelompok muda di Jawa Tengah yang punya ketangguhan untuk menolong. "Saya ingin pemuda tak hanya tanggap saat bencana, tapi juga mampu mengantisipasi dengan cara sosialisasi dini," ucapnya.

EDI FAISOL

Berita terkait

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

26 hari lalu

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

Tim Tagana Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, kesulitan melakukan evakuasi korban bencana banjir yang menerjang enam desa tadi malam.

Baca Selengkapnya

UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

20 Desember 2023

UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

UAV Wing Loong-2H yang dikembangkan secara independen oleh Cina, dikerahkan untuk mendukung pekerjaan penyelamatan darurat pasca-gempa bumi di Gansu

Baca Selengkapnya

Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

27 April 2023

Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

Tempat evakuasi korban bencana sementara di Padang, Sumbar, rusak. Di Kepulauan Mentawai, warga kelimpungan mencari tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

23 November 2022

Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur Atep Hermawan Permana menjelaskan jasad korban dikeluarkan dari lubang beton dan langsung dibawa ke RSUD Sayang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

16 Januari 2021

Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

TNI AL telah mengirim ratusan ton bantuan logistik ke Mamuju, Sulawesi Barat menggunakan Kapal Perang KRI Teluk Ende - 517.

Baca Selengkapnya

Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

3 Januari 2020

Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

Korban Banjir di Jalan Juanda, Margahayu, Kota Bekasi tak mendapat bantuan 36 jam. Bertahan di tengah banjir yang mengepung kediaman mereka.

Baca Selengkapnya

Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

24 Desember 2018

Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

Tim evakuasi menerima informasi bahwa masih banyak korban tsunami Banten yang belum ditemukan.

Baca Selengkapnya

Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

12 Oktober 2018

Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

Sarmin sudah datang ke Palu sejak H+4 gempa Palu untuk membantu proses evakuasi korban gempa dan membuka jalur evakuasi.

Baca Selengkapnya

Hujan Iringi Proses Evakuasi Hari Terakhir Korban Hilang di Palu

11 Oktober 2018

Hujan Iringi Proses Evakuasi Hari Terakhir Korban Hilang di Palu

Proses evakuasi korban gempa Palu akan dihentikan sore ini seiring dengan berakhirnya masa tanggap darurat bencana.

Baca Selengkapnya

Harapan Keluarga Korban di Hari Terakhir Tanggap Darurat Palu

11 Oktober 2018

Harapan Keluarga Korban di Hari Terakhir Tanggap Darurat Palu

Evakuasi korban gempa Palu direncanakan dihentikan sore ini seiring berakhirnya masa tanggap darurat bencana.

Baca Selengkapnya