Gerakan Anti Korupsi Cirebon Undang KPK Selidiki Korupsi
Reporter
Editor
Rabu, 10 Agustus 2005 15:52 WIB
TEMPO Interaktif, Cirebon:Puluhan orang berpakaian rapih, berdasi, namun wajahnya memakai topeng tikus, melemparkan uang logam ke atas Gedung DPRD Kota Cirebon. Itulah cara aksi Gerakan Cirebon Bermartabat (GCB) demo anti korupsi, kolusi dan nepotisme.Unjuk rasa itu bertepatan dengan rapat paripurna antara anggota DPRD dengan Walikota Cirebon. "Aksi kami ini memang dimaksudkan untuk menekan anggota dewan agar mau mengundang anggota KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) ke kota Cirebon untuk menyelidiki harta kekayaan yang dimiliki oleh pejabat-pejabat Pemkot Cirebon,"kata AgungNovedi, salah seorang koordinator aksi itu.Saat ini, beberapa pejabat teras di Pemkot Cirebon hinggakini belum juga menyerahkan laporan harta kekayaanmereka. Padahal seharusnya setiap pejabat harusmenyerahkan laporan harta kekayaan mereka minimalsetahun sekali. Demonstrans memberikan waktu satuminggu kepada anggota dewan untuk segera mengundangKPK ke kota Cirebon. Hampir terjadi terjadi bentrokan antara pendemo dengan aparat keamanan. Akhirnya, Edi Suripno, wakil ketua DPRD Kota Cirebon menerima pendemo di dampingi dengan 4 anggota dewan lainnya. Mereka menyatakan mendukung jika KPK dipanggil ke kota Cirebon. "Kalau memang ada indikasipenyimpangan kewenangan yang diperlihatkan denganbertambahkan kekayaan seorang pejabat di lingkunganPemkot Cirebon, saya sangat mendukung denganmengundang KPK ke kota Cirebon ini,"katanya.Namun, undangan tersebut harus dibahas dalam Panitia musyawarah. Ke-4 anggota DPRD lainnya secara pribadi sepakat mengundang KPK untuk mengaudit kekayaan pejabat Pemkot Cirebon, bahkan kekayaan anggota dewan sekalipun. Walikota Cirebon, Subardi, yang keluar lewat pintu belakang gedung DPRD mengakui belum menyerahkanlaporan kekayaan tahun 2005. "Saya akui sayamemang belum menyerahkan laporan kekayaan tersebut,"ujarnya. Ia berjanji dalam waktu dua pekan laporan kekayaan tersebut telah selesai.Ivansyah