Eks Pemimpin ISIS Indonesia Danai WNI ke Suriah  

Reporter

Selasa, 17 Maret 2015 14:00 WIB

Ilustrasi bendera Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) atau ISIS. TAUSEEF MUSTAFA/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Cianjur - Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (Garis) Cianjur, Jawa Barat, Chep Hernawan pernah menjadi pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) regional Indonesia. Chep mengaku rumahnya di Jalan Aria Wiratanu Datar Kelurahan Muka Kecamatan Cianjur , Kabupaten Cianjur pada April 2014 dijadikan tempat menampung orang-orang yang ingin bergabung dengan gerakkan ISIS di Suriah.



Menurut Chep, dia merogoh koceknya sekitar Rp 1 miliar untuk membiayai pemberangkatan orang-orang itu, termasuk pembuatan paspor, pembelian tiket pesawat dan akomodasi. "Saya memberikannya secara tunai kepada pada setiap orang. Masing-masing mengurus sendiri keperluan pemberangkatannya. Saya hanya menyiapkan dana yang dibutuhkan," kata Chep di Cianjur, Selasa, 17 Maret 2015.



Chep menjelaskan, orang-orang yang akan bergabung dengan ISIS diberangkatkan ke Suriah dari rumah Chep secara bertahap sejak April 2014.


Advertising
Advertising


Sebelum diberangkatkan ke Suriah, kata Chep, orang-orang itu dibekali latihan fisik dengan mendaki Gunung Gede. Mereka tinggal di puncak gunung beberapa hari tanpa makan nasi. Tujuannya untuk melatih fisik sesuai kondisi tempat yang akan didatangi di Suriah. "Tak ada latihan perang atau angkat senjata. Mereka dilatih ketahanan fisik. Kalau soal latihan perang, mah, di sana (Suriah) juga bisa," ujarnya.



Chep menegaskan, dia bukan promotor dan tidak mendapat keuntungan apapun dari peran yang dilakukannya. Dia bahkan mengakui aksinya diketahui Markas Besar Kepolisian. "Saya sering dipanggil dan dimintai keterangan oleh aparat di Mabes Polri. Saya akui apa adanya. Kalau saya dibilang salah, ya, salahnya apa? Tidak ada tujuan merugikan negara," tutur Chep.



Chep mengatakan terus berkoordinasi dengan kepolisian dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menjelaskan permasalahan seputar ISIS, sesuai persepsi yang dia pegang. Dia masih mendatangi Mabes Polri pada Senin, 16 Maret 2015.



Chep menjelaskan, ia ditunjuk menjadi pimpinan ISIS Regional Indonesia dalam sebuah pertemuan di sebuah hotel di Jakarta pada 11 Maret 2015. Namun, sebulan kemudian dia diminta mundur oleh Ketua Majelis Mujahidin Indonesia, Abubakar Ba'asyir. "Saya disuruh keluar oleh Abubakar. Saya diminta berhenti 'memperdagangkan' nama ISIS, tapi kembali ke daulah khilafah," ujarnya.



Usai mundur dari pemimpin ISIS itulah Chep menyalurkan jihadnya dengan mengakomodir keinginan orang-orang yang ingin bergabung dengan ISIS. Namun belakangan dia mengetahui arah perjuangan sudah berbeda. “Saya dengar arahnya sudah ke faktor kebutuhan ekonomi karena konon mereka mendapat bayaran hingga Rp 6 juta per bulan," ucapnya. Chep kemudian melaporkannya ke Mabes Polri.



Chep mengaku dirinya masih berkomunikasi dengan orang-orang yang pernah diberangkatkannya ke Suriah. "Salah satunya bernama Bahrum. Dia selamat sampai sekarang. Terakhir saya kontak dengan Bahrum sekitar sebulan lalu. Anggota yang lain juga selamat. Tidak ada yang gugur," ujarnya.



DEDEN ABDUL AZIZ





Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

29 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

38 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

39 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

41 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

41 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

41 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

41 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya