TEMPO Interaktif, Malang:Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) telah berkirim surat ke Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika di Jakarta seiring munculnya berita intervensi anggota Konggres Amerika soal Papua. Dalam surat yang dikirim Jumat (5/8) tersebut, PBNU menanyakan kebenaran dan kejelasan berita tersebut untuk mengeluarkan sikap. "Jika memang ada intervensi, PBNU menyatakan akan menolak. Tak boleh ada intervensi dari manapun terhadap NKRI," kata Ketua Umum PBNU, Hasyim Muzadi kepada wartawan setelah menerima Konsul Jendral baru Amerika di Surabaya, Claire A. Pierangelo, di Pondok Pesantren Al Hikam Malang, Sabtu (6/8).Intervensi dari anggota Konggres Amerika, lanjutnya, harus dicegah dan ditolak sedini mungkin, antara lain dengan mengirim surat untuk meminta klarifikasi. Jika memang dalam klarifikasi disebutkan ada upaya intervensi, harus segera dikirimi surat protes dan penolakan. Hasyim memuji langkah pemerintah yang sudah meminta klarifikasi perihal intervensi tersebut ke Amerika. Namun pencegahan intervensi, tak boleh hanya dilakukan oleh Pemerintah semata. tetapi juga seluruh organisasi dan elemen masyarakat. "Pencegahan intervensi Harus dilakukan bersama-sama," tandas Hasyim. Sementara itu, dalam pertemuan dengan Pierangelo, Hasyim meminta agar Amerika lebih memperhatikan pendidikan dan budaya Indonesia. Sebab, dalam bidang pendidikan dan budaya Indonesia, Amerika kalah sama Inggris, Australia, Belanda dan Perancis. "Selama ini, Amerika hanya fokus pada politik dan keamanan," tutur Hasyim Muzadi. Bibin Bintariadi
BPKP Bakal Awasi Kepatuhan Keuangan Empat Daerah Otonomi Baru
24 Februari 2023
BPKP Bakal Awasi Kepatuhan Keuangan Empat Daerah Otonomi Baru
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bakal awasi kepatuhan keuangan di empat daerah otonomi baru, yakni Provinsi Papua Barat Daya, Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Pegunungan, dan Provinsi Papua Selatan.