16 WNI Diduga Ikut ISIS, Ini Kata Pengamat

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 12 Maret 2015 07:23 WIB

Sebuah video propaganda kembali dirilis militan ISIS, video tersebut menunjukan sebuah kamp pelatihan yang berisi anak-anak. Mereka dilatih dan didik untuk menjadi penerus kelompok ISIS. Provinsi Raqqa, Suriah, 22 Februari 2015. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat terorisme dan jaringan radikal Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Akhmad Muzakki mengatakan sampai saat ini pemerintah belum memberikan informasi yang jelas tentang hilangnya 16 warga negara Indonesia di Turki. Namun pemerintah sudah memberikan sinyal bahwa selain hilang, ada alasan lain yang menyebabkan mereka memisahkan diri dari rombongan.

"Alasannya karena mereka memiliki ketertarikan kepada jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)," kata Muzakki usai dikukuhkan sebagai guru besar termuda bidang sosiologi di UIN Sunan Ampel Surabaya, Rabu, 11 Maret 2015.

Menurut Muzakki, faktor geneologi juga sangat berpengaruh sebagai faktor penarik aliran-aliran yang berpusat di wilayah Timur Tengah itu. Ia menduga bahwa 16 WNI itu masih ada gen atau keturunan orang Arab.

"Salah satunya warga Surabaya yang bernama Jusman. Jika diteliti nasabnya ke atas, pasti masih ada kaitannya dengan orang Arab," kata Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur ini.

Selain itu, patronasi atau ikatan antara guru dan murid menjadi salah satu penyebab munculnya ketertarikan kepada jaringan ISIS atau aliran-aliran radikal lainnya. "Karena biasanya mengikuti guru-gurunya, apalagi mereka masih memiliki gen Arab, tambah kental," tutur dia.

Kondisi ini mengindikasikan bahwa ada kaitan antara pemain lama dengan pemain baru yang mengikuti jaringan radikal. Apalagi Jawa Timur masih menjadi lahan empuk bagi perkembangan jaringan-jaringan radikal. "Kita bisa tarik pelajaran dari tujuh warga Surabaya yang ikut menghilang di Turki, yakni Jawa Timur masih menjadi sarang empuk perkembangan ideologi radikal."

Karena itu, ucap Muzakki, pemerintah Jawa Timur khususnya Pemerintah Kota Surabaya harus menggandeng seluruh organisasi masyarakat (ormas), untuk menjaga dan membentengi jaringan radikal di lingkungan masing-masing.

Sebanyak 16 orang dinyatakan hilang dan memisahkan diri dari rombongan ketika menjalani tur. Rombongan itu berangkat pada 24 Februari 2015 dari Jakarta. Mereka terbang ke Turki dengan pesawat Turkish Airlines TK 67. Setibanya di Bandara International Ataturk, Istanbul, keenam belas orang ini mengatakan kepada pemimpin rombongan bahwa mereka akan berpisah dari rombongan. Mereka berjanji kembali bergabung pada 26 Februari 2015 di Kota Pamukkale, Turki.

Ditunggu hingga tanggal yang dijanjikan, ke-16 peserta tur itu tak kembali. Rombongan ini dijadwalkan pulang pada 4 Maret 2015 pukul 00.40 menggunakan Turkish Airlines TK 66. Sebanyak 16 WNI yang memisahkan diri itu pun tidak muncul di bandara.

MOHAMMAD SYARRAFAH


Berita terkait

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup

Baca Selengkapnya

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang

Baca Selengkapnya

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.

Baca Selengkapnya

Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

20 Juni 2017

Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

Teror Paris kembali terjadi ketika pengemudi mobil sedan meledakkan diri saat berusaha menabrak iringan mobil polisi.

Baca Selengkapnya

Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

7 Juni 2017

Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

Pelaku penyerang perwira polisi di Katedral Notre-Dame, dalam teror di Paris, Selasa waktu setempat dalam aksinya sempat mengatakan: Ini untuk Suriah

Baca Selengkapnya

Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

7 Juni 2017

Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

Teror terjadi di Paris. Seorang pria menyerang polisi di depan Katedral Notre Dame, Paris.

Baca Selengkapnya

Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

12 Oktober 2016

Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

Pengacara sempat memprotes kamera pengawas di sel Abdeslam.

Baca Selengkapnya

Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

1 Agustus 2016

Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

Polisi Prancis menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam
pembunuhan terhadap seorang pastor di sebuah gereja di Normandia.

Baca Selengkapnya

Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

28 Juli 2016

Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

Jenazahnya lebih sulit diidentifikasi daripada Kermiche karena tubuhnya sudah rusak dalam penembakan.

Baca Selengkapnya

JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

16 Juli 2016

JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

Sesi Retreat KTT ASEM membahas isu-isu mengenai Brexit, migrasi, terorisme, serta isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan itu.

Baca Selengkapnya