Pukul Mochtar Ngabalin, Roger: Saya Utang Budi pada Yorrys
Editor
Bobby Chandra
Kamis, 12 Maret 2015 07:23 WIB
Roger menyerang Ngabalin dengan sepotong besi yang dibeli dari sebuah pertokoan di Cempaka Mas, Jakarta Pusat. Alat itu semula dia beli hanya untuk perlengkapan membela diri. “Kalau saya ingin menghabisi Bang Ali, tempatnya bukan di sini (dalam Hotel Sahid), tapi saya 'ambil' saja di luar.”
Serangannya terhadap eks politikus Partai Bulan Bintang itu, kata Roger, dia lakukan hanya untuk popularitas. Ketika mendapat perhatian luas, Roger merasa citranya terdongkrak di mata Yorrys, Ketua Golkar versi kubu Agung Laksono. “Acara Golkar di hotel pasti dihadiri media massa, mereka akan menyorot saya,” ujar Roger.
Insiden penyerangan terhadap Ngabalin terjadi ketika Ical tengah memberi pengarahan kepada 486 pengurus partai Golkar daerah dan pusat terkait keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mengesahkan kepengurusan Agung Laksono. Penyerangan terhadap Ngabalin sempat membikin kacau suasana.
Ngabalin menduga, lelaki itu orang suruhan kubu Agung, Yorrys Raweyai. Pasalnya, Ali dan Yorrys baru saja terlibat diskusi sengit di sebuah program televisi swasta. "Saya sebut Kemenkumham seharusnya tak mengesahkan hasil munas abal-abal, oplosan. Kalau mau balas, ya, ayo diskusi lagi," kata dia.
Menteri Yasonna melayangkan surat penjelasan bernomor M.HH.AH.03-26 kepada kubu Agung, yang menyatakan kepengurusan Agung sah. "Saya menerima keputusan Mahkamah Partai Golkar yang mengesahkan hasil kepengurusan Munas Ancol secara selektif di bawah kepemimpinan Agung," kata Yasonna di kantornya, Selasa, 10 Maret 2015.
Adapun Ngabalin mengaku akan mempertimbangkan untuk melaporkan insiden pemukulan tersebut ke pihak Kepolisian. "Kami akan melakukan visum dulu. Akan kami pertimbangkan juga untuk melaporkan pelaku ke polisi," kata Ali Mochtar Ngabalin usai insiden itu di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa malam.
CHOIRUL AMINUDDIN | PUTRI ADITYOWATI | BC