Pesawat melintas disamping Hanggar Bandara yang roboh di Area Landasan Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, 9 Maret 2015. TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO.CO, Makassar - Kepolisian Resor Maros memeriksa delapan saksi terkait ambruknya konstruksi hanggar pesawat milik Otoritas Bandara Wilayah V Makassar di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Saksi yang diperiksa adalah tenaga lepas yang dipekerjakan oleh perusahaan.
"Kami masih melakukan penyelidikan. Sehingga butuh banyak informasi. Sampai saat ini belum ada yang bisa ditetapkan sebagai tersangka," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Maros Ajun Komisaris Lando KS kepada Tempo di Markas Polsek Bandara Sultan Hasanuddin, Selasa, 10 Maret 2015.
Lando mengatakan, penyelidikan kasus ini masih ditangani oleh Polres Maros dibantu Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat. Semua saksi diperiksa di Mapolsek Bandara dengan pertimbangan dekat dengan tempat tinggal para pekerja.
Menurut Lando, pihaknya masih menggali informasi kemungkinan adanya kelalaian yang menimbulkan korban jiwa.
Tidak hanya memeriksa pekerja, penyidik kepolisian juga akan meminta keterangan dari saksi ahli konstruksi. "Kami sudah memeriksa lokasi kejadian dan mengambil sejumlah foto," kata Lando.
Dia mengatakan jumlah korban meninggal akibat robohnya hanggar tersebut lima orang. Sementara yang masih dirawat 14 orang. Mereka menderita luka berat dan luka ringan. "Ada korban yang harus menjalani operasi," kata Lando.
Munadir, salah satu pekerja, menceritakan, pada hari kejadian semua pekerja asik bekerja. Tidak ada perasaan curiga bahwa konstruksi yang mereka bangun akan ambruk. Karena semua bahan dan cara pemasangan sudah sesuai standar. "Kejadiannya sangat tiba-tiba," katanya.
Menurut Munadir, saat kejadian, dia mendengar bunyi keras dari besi nomor satu. Saat besi nomor satu yang menopang kerangka atap hanggar patah, semua kerangka ikut jatuh. Dalam konstruksi ada 22 besi penopang. "Hanya itu yang saya lihat, setelah itu pekerja panik dan berusaha menyelamatkan diri," kata Munadir.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
1 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.