Ujian Nasional Online, Siswa Dihantui Internet Lelet

Reporter

Sabtu, 7 Maret 2015 06:18 WIB

Peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2014 mengerjakan soal ujian di ruang berkebutuhan khusus di kampus ITB, Bandung, Jawa Barat (17/6). Jumlah peserta di Panlok Bandung mencapai 40.899 orang. Total peserta secara nasional lebih dari 600 ribu orang. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO , Jakarta:-- Eti Nurhayati dan Zara Mutiara saling melempar pandangan saat ditanya persiapan menghadapi ujian nasional online. Siswi kelas XII SMK Negeri 5, Jakarta ini mengatakan belum pernah mengikuti simulasi ujian nasional lewat komputer. Padahal, ujian akan digelar sekitar sebulan lagi.

Eti dan Zara juga tak punya bayangan sedikit pun ihwal tata cara pengerjaan ujian tersebut. Tampilan soal ujian dan lembar jawab di layar komputer juga tak ada dalam pikiran mereka. "Setelah Ujian Sekolah baru ada pelatihan intensif," kata Eti kepada Tempo di SMK Negeri 5 Jakarta Timur, Jumat, 6 Maret 2015.

Meski belum pernah merasakan langsung sistem ujian online, Eti dan Zara digelayuti ketakutan serupa. Mereka khawatir jaringan internet terganggu saat mengerjakan soal. Belum lagi, bila kecepatan internet tak bisa diandalkan alias lelet. "Jangan-jangan jawaban kami tak terkirim ke server," Zara menjelaskan.

Kekhawatiran Eti bertambah bila menyaksikan sistem ujian lewat komputer. Beberapa tes yang pernah ia kerjakan, memuat batasan waktu untuk tiap soal. "Kesannya terbatas dan bisa memicu siswa terburu-buru," kata dia.

Kepala SMK Negeri 5, Ahmad Yani, menjamin bila sekolah siap menggelar ujian nasional online. Sebab, dia sudah menyiapkan secara serius infrastruktur dan sumber daya manusia untuk mendukung pelaksanaan ujian. "80 unit komputer dengan spesifikasi terbaik sudah siap," kata Yani.

Dia menambahkan sekolah sudah mengirimkan ahli teknologi untuk mengikuti pelatihan secara intensif. Program itu diikuti dengan peningkatan kecepatan internet yang tersambung ke sekolah. "Kami juga telah meminta PLN menjamin pasokan listrik saat ujian berlangsung," kata dia.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur, Ari Budiman, tak menampik bila kesiapan teknologi menjadi hambatan pelaksanaan ujian nasional online. Tak ada satu pun SMA di Jakarta Timur yang menyatakan siap menggelar ujian dengan sistem ini. "Baru SMK Negeri 5, 26, 46, 48, dan 50 yang siap," kata dia.

Ari mengungkapkan sekolah memang tak punya kewajiban menggelar ujian nasional online tahun. Dia juga belum bisa memastikan masa depan ujian nasional online sebagai metode baku pengerjaaan. "Pastinya, sekolah yang sudah siap bisa menyerap teknologi baru lewat sistem online ini," kata dia.

RAYMUNDUS RIKANG

UN

Berita terkait

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

24 Agustus 2022

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).

Baca Selengkapnya

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

9 Januari 2019

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

KPAI juga meminta kebijakan pembedaan soal UN diberlakukan untuk para siswa yang pindah sekolah akibat bencana di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

18 April 2018

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

Hasil telaah akan digunakan untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran.

Baca Selengkapnya

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

18 April 2018

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

Soal UN SMA mata pelajaran matematika membuat gaduh para siswa karena dinilai terlalu sulit dan tak pernah diajarkan.

Baca Selengkapnya

Soal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA

14 April 2018

Soal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA

Peserta Ujian Nasional atau UN tingkat SMA mengeluhkan soal yang tak sama dengan kisi-kisi. Soal UN yang dikeluhkan kebanyakan adalah matematika.

Baca Selengkapnya

UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai

15 Juni 2017

UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.

Baca Selengkapnya

USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran

16 Mei 2017

USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran

Menteri Muhadjir meminta guru terus menanamkan semangat integritas kepada anak-anak sebagai penerus bangsa untuk memperkuat rasa nasionalisme.

Baca Selengkapnya

UNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan

5 Mei 2017

UNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan

Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan Ahmad Suaedy menerima laporan sejumlah maladministrasi selama UNBK.

Baca Selengkapnya

Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih  

2 Mei 2017

Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih  

Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.

Baca Selengkapnya

Depok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat

2 Mei 2017

Depok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat

Akibat keterbatasan ruangan, beberapa SMP menumpang di sekolah lain.

Baca Selengkapnya