PT Pindad Uji 4 Varian Amunisi di Pantai Lumajang

Reporter

Jumat, 6 Maret 2015 20:47 WIB

Ilustrasi Roket. (AP photo/Heng Sinith)

TEMPO.CO, Lumajang - Tiga petinggi TNI Angkatan Darat menyaksikan unjuk kebolehan uji coba amunisi 105 mm buatan PT Pindad (Persero) di Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi, Lumajang, Jumat, 6 Maret 2015. Amunisi 105 mm ini ditembakkan dari meriam Howitzer di pantai selatan Kabupaten Lumajang ke arah timur.

Tiga perwira tinggi TNI yang menyaksikan demo amunisi ini ialah Komandan Pusat Persenjataan Artileri Medan Brigadir Jenderal Sonhaji, Wakil Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Darat Brigadir Jenderal Jani, dan Direktur Peralatan Angkatan Darat Brigadir Jenderal Basuki Abdullah.

Ada empat varian amunisi 105 mm yang ditembakkan, di antaranya asap, hampa, dan latih. Untuk varian hampa dan latih dapat digunakan sebagai alternatif guna meningkatkan keterampilan prajurit dalam memberi efek psikologis suara dan pengoperasian alat bidik seperti penembakan amunisi tajam. Sedangkan untuk varian asap biasa digunakan untuk peninjauan lapangan.

Sonhaji mengatakan pihaknya akan mengutamakan dan mendukung kemandirian industri dalam negeri, khususnya untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). "Saat ini PT Pindad sudah bisa mengembangkan amunisi 105," ujar Sonhaji. "Amunisi ini sudah lulus di Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat, walaupun masih ada kelemahan yang perlu diperbaiki."

Brigjen Jani menambahkan, uji coba serta sertifikat yang diperoleh dari Dinas Libang AD merupakan modal bagus bagi empat varian amunisi tersebut, walaupun masih butuh penyempurnaan. Dia menuturkan satuan artileri medan yang terbesar adalah 105. "Kami punya 12 Batalion 105. Pindad yang pertama membuat amunisi kaliber 105 mm, bukan kaliber yang lain," ucapnya.

Karena fungsi yang paling banyak adalah 105 mm, semaksimal mungkin kesatuan artileri medan menggunakan produk dalam negeri. Namun yang harus diperhatikan artileri medan adalah senjata jarak jauh. "Sehingga presisi itu menjadi kunci. Kalau tidak geser 1 derajat, sepertinya kecil. Tetapi, begitu ditarik 11 kilometer, bisa bergeser 100 meter," katanya. "Kalau sudah masuk ke bekal pokok TNI AD, pasti akan digunakan, baik untuk latihan maupun operasi."

Dalam keterangan persnya, Direktur Utama PT Pindad (Persero) Silmy Karim menuturkan demo produk itu merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri. Pindad juga ingin menunjukkan kepada pihak pengguna bahwa produksi amunisi mampu mendukung kebutuhan alutsista untuk Batalion Artileri Medan, baik di jajaran Angkatan Darat maupun Angkatan Laut.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Wakil Ketua DPR Minta TNI Evaluasi Sistem Pergudangan Amunisi

28 hari lalu

Wakil Ketua DPR Minta TNI Evaluasi Sistem Pergudangan Amunisi

Wakil Ketua DPR RI, Lodewijk F. Paulus, menyerukan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengevaluasi sistem pergudangan amunisi.

Baca Selengkapnya

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

28 hari lalu

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

TNI AD mengklaim, warga sekitar lokasi ledakan gudmurah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat tak mengetahui keberadaan magasin itu.

Baca Selengkapnya

7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

28 hari lalu

7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan rumah warga yang rusak akibat ledakan gudmurah masih dalam proses sterilisasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Cara Menangani Amunisi Kedaluwarsa?

29 hari lalu

Bagaimana Cara Menangani Amunisi Kedaluwarsa?

Untuk amunisi yang sudah rusak berat atau kadaluarsa, pemeliharaan dilakukan dengan tahap penyingkiran amunisi.

Baca Selengkapnya

Ketahui Umur Simpan Amunisi dan Cara Penyimpanannya

29 hari lalu

Ketahui Umur Simpan Amunisi dan Cara Penyimpanannya

Umur simpan amunisi sebagian besar bergantung pada kondisi penyimpanannya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

29 hari lalu

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Mengapa Amunisi Kedaluwarsa Lebih Rentan Meledak?

30 hari lalu

Mengapa Amunisi Kedaluwarsa Lebih Rentan Meledak?

Penyebab ledakan amunisi kedaluwarsa ditengarai karena terjadi gesekan antar amunisi sehingga menimbulkan asap dan menyebabkan ledakan.

Baca Selengkapnya

Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

31 hari lalu

Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

Sebanyak 65 ton peluru dan granat di gudang amunisi milik Kodam Jaya TNI Angkatan Darat di Desa Ciangsana, meledak pada Sabtu malam lalu.

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Kelalaian Ledakan Gudang Peluru, Pangdam Jaya: KSAD Bilang Akan Diinvestigasi

31 hari lalu

Soal Dugaan Kelalaian Ledakan Gudang Peluru, Pangdam Jaya: KSAD Bilang Akan Diinvestigasi

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan menolak menjelaskan pendalaman atas dugaan kelalaian yang menyebabkan terjadi ledakan gudang amunisi.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru TNI, Pangdam Jaya: Kami Masih Lakukan Pembersihan

31 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru TNI, Pangdam Jaya: Kami Masih Lakukan Pembersihan

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan, mengatakan area ledakan gudang peluru sudah kembali aman.

Baca Selengkapnya