Korban Cipaganti Diancam Anggota Ormas Berbaju Loreng

Reporter

Kamis, 5 Maret 2015 13:30 WIB

Korban penipuan Koperasi Cipaganti membentangkan poster saat sidang dakwaan terhadap Bos Cipaganti Rental, Andianto Setiabudi, bersama Julia Sri Rejeki, Yulianda Tjendrawati, dan Cece Kadarisman, di Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, 25 Februari 2015. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Sidang lanjutan kasus penipuan dan penggelapan uang nasabah Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada di Pengadilan Negeri Bandung, Kamis, 5 Maret 2015, berakhir ricuh. Puluhan anggota organisasi masyarakat berbaju loreng oranye-hitam bertuliskan Pemuda Pancasila, merangsek masuk ke ruang persidangan.

Mereka sempat baku hantam dengan petugas pengamanan dari Kepolisian Resor Besar Kota Bandung. Sejumlah anggota ormas itu pun mengintimidasi pengunjung sidang yang merupakan korban penggelapan Koperasi Cipaganti.

Hari ini agenda sidang adalah pembacaan eksepsi para terdakwa. Saat hakim mengetuk palu tanda eksepsi usai, sejumlah nasabah yang mengatasnamakan diri sebagai korban penggelapan koperasi terus menyampaikan keluhannya kepada perangkat persidangan seperti hakim dan jaksa. "Rampok, rampok, uang pensiun kita dirampok. Hukum mati Andianto (Direktur Utama PT Cipaganti)," kata salah seorang nasabah di ruang sidang.

Tak lama berselang, terjadi kericuhan di muka pintu ruang sidang. Tiga orang anggota ormas memaksa masuk ke dalam ruang sidang yang dijaga ketat oleh petugas keamanan dari Polrestabes Bandung.

Baku hantam pun terjadi antara anggota ormas dan petugas keamanan. Namun kejadian tersebut tak berlangsung lama. Anggota ormas berhasil dibawa keluar ruang persidangan oleh petugas keamanan.

Di luar ruang persidangan, tepatnya di tempat parkir Pengadilan Negeri Bandung, kericuhan kembali terjadi. Kali ini sasaran ormas adalah para nasabah yang sedang berkumpul di luar membacakan rilis di tempat parkir Pengadilan.

Salah satu nasabah, mengatakan mengalami intimidasi dari anggota ormas tersebut. Kepada polisi yang berada di arena Pengadilan, salah satu nasabah minta dilindungi karena merasa diintimidasi. "Tolong usir loreng-loreng itu, pak. Kami merasa terancam," ujar seorang ibu kepada anggota polisi.

Kepala Bagian Operasi Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Polisi Dhafi mengatakan mendapatkan laporan dari pengunjung sidang yang merasa diintimidasi oleh ormas. "Mereka ditakut-takuti dan disuruh pulang. Padahal kapasitas mereka bukan petugas," ujar dia di luar ruang persidangan Pengadilan Negeri Bandung.

Ia pun mengatakan, anggota ormas yang beranggotakan 50 orang tersebut membawa senjata tajam dan tumpul. Pihak Kepolisian berhasil mengamankan mereka. Dua truk mengangkut anggota ormas untuk menjalani pemeriksaan.

IQBAL T. LAZUARDI S.

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

1 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

2 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

3 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

7 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

14 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

17 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

19 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

20 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

25 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya