Wakapolri Komjen Badrodin Haiti saat berkunjung ke kantor redaksi Tempo, Jumat, 13 Februari 2015. TEMPO/Denny Sugiharto
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Badrodin Haiti menyatakan pihaknya bakal mempertimbangkan untuk menghentikan proses penyelidikan kasus-kasus yang melibatkan para pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi.
Keputusan itu dia ambil setelah KPK melimpahkan penanganan dugaan suap Komisaris Jenderal Budi Gunawan ke Kejaksaan Agung yang diteruskan ke Badan Reserse Kriminal Polri. Status tersangka untuk Budi sudah dibatalkan oleh hakim praperadilan.
"Kasus yang ditangani Polri, yang masih dalam proses penyelidikan ini, kami pertimbangkan untuk tidak dilanjutkan," ujar Badrodin di gedung KPK, Senin, 2 Maret 2015. Pihaknya akan memberi penjelasan kepada pelapornya dalam menghentikan penyelidikan kasus itu.
Menurut dia, ada sembilan kasus terkait dengan pegawai KPK yang sedang dalam tahap penyelidikan di Bareskrim. Di antaranya kasus dugaan penyalahgunaan wewenang oleh tim Deputi Penindakan yang menaikkan status Budi Gunawan dari penyelidikan ke penyidikan.
Ada pula kasus kepemilikan senjata api oleh penyidik KPK. Untuk kasus yang sudah masuk tahap penyidikan, Badrodin menyatakan pihaknya tetap melanjutkan prosesnya. Seperti dugaan pemalsuan dokumen yang menjerat Ketua KPK nonaktif Abraham Samad.
Selain itu, ada kasus dugaan mengarahkan saksi memberi keterangan palsu yang menyeret Wakil Ketua KPK nonaktif Bambang Widjojanto. Serta kasus dugaan penganiayaan hingga menghilangkan nyawa yang menjerat penyidik KPK, Novel Baswedan.
"Untuk kasus-kasus yang masuk tahap penyidikan, memang ada instrumen hukum surat perintah penghentian penyidikan, tapi ada persyaratannya. Kalau tidak memenuhi, harus kami lanjutkan ke penuntut umum," ujarnya.
