TEMPO.CO, Kupang - Semburan lumpur panas mirip lumpur Lapindo di Jawa Timur ditemukan di Desa Uiasa, Pulau Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Semburan lumpur panas ini merusak lahan pertanian dan mengancam pemukiman warga di daerah itu.
"Lumpur panas ini jika tidak segera ditangani akan menggenangi pemukiman warga," kata Frit, warga Pulau Semau, kepada Tempo, 2 Maret 2015. Semburan lumpur ini sudah terlihat selama dua pekan dan mulai meluber hingga membenamkan lahan sawah dan melon petani.
Lumpur panas itu, menurut dia, menyembur dengan ketinggian 1,5 meter. Ketinggian lumpur yang menggenangi lahan pertanian hampir mencapai satu meter.
Menurut Frit, terdapat tiga titik semburan lumpur panas. Namun, dua di antaranya sudah tidak aktif, hanya satu yang masih aktif. "Semburannya cukup deras dan mengancam pemukiman warga," katanya.
Selain semburan lumpur itu, katanya, terdapat retakan tanah di desa itu yang berjarak sekitar 500 meter dari titik semburan lumpur panas dengan kedalaman mencapai 1 meter. "Ada retakan tanah di dekat titik semburan lumpur itu," katanya.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT Abraham Jumina mengaku pihaknya belum mendapatkan laporan resmi terkait lumpur panas yang melanda Pulau Semau dan mengancam pemukiman warga di daerah itu. "Kami akan cek luapan lumpur panas di Pulau Semau. Belum ada laporan ke kami," katanya.
YOHANES SEO
Berita terkait
2.265 Sekolah di NTT Siap Terapkan Kurikulum Merdeka
11 Juli 2022
Ribuansekolah di provinsi itu mendaftar secara mandiri sebagai sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka.
Baca SelengkapnyaNikmati Eksotisme Labuan Bajo dari Jakarta
15 Oktober 2021
Pengunjung bisa merasakan nikmatnya kopi asal Flores yang perkebunannya dekat dengan Labuan Bajo di booth coffee corner.
Baca SelengkapnyaPengembangan Kawasan Labuan Bajo Hampir 50 Persen
28 September 2021
Dalam menata KSPN Super Prioritas Labuan Bajo, Pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun.
Baca SelengkapnyaStrategi Wisata di Negeri Seribu Bukit
1 September 2021
Strategi pengembangan pariwisata Nusa Tenggara Timur berbasis pada inklusviitas, sumber daya lokal, dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaDiselamatkan, Penyu Belimbing Raksasa Terjerat Jaring Nelayan di Kupang
29 Juli 2020
Penyu belimbing yang terjerat itu berukuran raksasa. Masyarakat setempat dipuji.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi NTT Berkukuh Tutup Taman Nasional Komodo
25 September 2019
Pemerintah Provinsi NTT akan berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata mengenai keputusan Gubernur NTT tetap menutup Taman Nasional Komodo.
Baca SelengkapnyaPenampilan Baru ASN NTT Tiap Selasa dan Jumat, Kenalkan Tenun
10 April 2019
Ada tata cara berpakaian sarung tenun ikat motif NTT bagi ASN di Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaDari Pisang, Margareta Ingin Berdayakan Masyarakat Kota Maumere
16 September 2018
Ia berpikir beratus-ratus tandan pisang itu dibeli dari petani langsung dengan harga sangat murah.
Baca SelengkapnyaMengintip Kesamaan Budaya Masyarakat Adat Suku Boti dengan Baduy
20 Juli 2018
Masyarakat adat Boti adalah suku paling menolak modernisasi di Nusa Tenggara Timur. Lokasinya sangat terpencil, dan belum dialiri listrik.
Baca SelengkapnyaPolda NTT Sedang Menyelidiki Penembakan Poro Duka
2 Mei 2018
Kasus penembakan terhadap seorang warga Sumba Barat bernama Poro Duka, 45 tahun kini tengah diusut oleh Polda NTT.
Baca Selengkapnya