Jika Diminta Munas Gabungan, Kubu Ical Akan Menolak  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 24 Februari 2015 20:54 WIB

Ketum Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie berfoto bersama Ketua DPR Setya Novanto (dua kanan), Ketua Fraksi Golkar Ade Komaruddin (tiga kiri) dan Sekretaris Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo (dua kiri) sebelum Rapat Pleno di ruang KK-1 Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 13 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Idrus Marham, mengatakan akan menolak rekomendasi Mahkamah Partai jika kedua kubu diminta menggelar musyawarah nasional gabungan.

“Munas gabungan tak dikenal dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai,” kata Idrus seusai rapat koordinasi di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa, 24 Februari 2015.

Menurut Idrus, pihaknya akan menjalankan rekomendasi mahkamah partai, asalkan sesuai dengan AD/ART Golkar. Idrus menantang hakim mahkamah partai memutuskan rekomendasi dengan adil dan independen. “Kami tantang mereka agar bisa membuktikan bahwa kami yang punya komitmen kuat menjaga martabat Golkar. Ini ujian bagi mereka,” ujarnya.

Kubu Ical mengaku optimistis mahkamah partai akan mengakui keabsahan kepengurusan Munas Bali karena sesuai dengan putusan Munas Riau 2009 dan rapat kerja di Yogyakarta. Idrus mengatakan kepengurusan Ical juga masih terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM hingga Desember 2015.

Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid mengatakan timnya sepakat hadir dalam sidang akhir Mahkamah Partai besok di kantor DPP Golkar Slipi, Jakarta Barat. Setelah dua kali mangkir, kubu Ical memutuskan datang dan memberikan kesaksian atas gugatan Agung Laksono di Mahkamah Partai.

Semula kubu Ical ngotot tidak mengakui adanya Mahkamah Partai karena menganggap mahkamah pernah bersidang pada 23 Desember 2014. Saat itu, Mahkamah menyerahkan penyelesaian beleid lewat pengadilan. Adapun juru runding kedua kubu juga gagal menyatukan Ical dengan Agung Laksono.

“Islah sudah dilakukan lewat juru runding dan sudah dilaksanakan, tapi tak bisa mencapai kesepakatan karena tak ada legal standing,” ujar Idrus.

Juru runding, menurut Idrus, sepakat menghargai keputusan dua pengadilan, yaitu PN Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Selain itu, juru runding setuju mencegah lahirnya partai baru dan gerakan perpecahan di provinsi dan kota. “Tapi justru kubu Agung yang membuat pelaksana tugas di mana-mana.”

Sebagai solusi, kubu Ical berencana mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung dan melanjutkan perkara di pengadilan. Meski prosesnya lambat, mereka yakin upaya tersebut tidak akan menghambat aktivitas partai, termasuk penjaringan calon dalam pemilihan kepala daerah.

PUTRI ADITYOWATI



Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

2 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

13 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

21 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

22 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

22 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

23 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

26 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

32 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

32 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

38 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya