Ratusan koin yang berasal dari sumbangan warga menuntupi wajah PM Toni Abbott saat Koalisi pro Indonesia melakukan aksi sumbangan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 22 Februari 2015. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Banda Aceh - Para mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh secara simbolis membuka posko pengumpulan koin untuk Australia, Sabtu, 21 Februari 2015. Ini bagian dari gerakan #KoinUntukAustralia, merupakan bentuk protes terhadap pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang menyinggung bantuan untuk tsunami Aceh sebagai lobi atas hukuman mati dua warganya.
Koordinator posko, Martunus, mengatakan posko pengumpulan koin dibuka di kantor KAMMI Aceh, Jalan Prada Utama Lorong Budaya Nomor 2, Lamgugob, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Dia menuturkan masyarakat yang ingin mengumpulkan koin dipersilakan ke sana. "Kami standby di posko," ujarnya.
Mereka ikut mengundang wartawan, Sabtu sore, saat kampanye sekitar setengah jam untuk menggalang koin di jalan depan Pustaka Wilayah Aceh, Lamnyong, Banda Aceh. "Gerakan kumpul koin secara besar akan kami lakukan Senin," ucapnya.
Darlis Azis, Ketua KAMMI Aceh, mengatakan mereka terus melakukan konsolidasi bersama kawan organisasi lain untuk gerakan bersama yang lebih besar.
Gerakan ini bertujuan mendukung Presiden Joko Widodo agar tak terpengaruh pernyataan Abbott dalam bersikap atas hukuman mati terhadap pengedar narkoba. "Kalau perlu, dikembalikan bantuan itu. Kita usahakan untuk kumpul uang dan mengembalikannya," ujar Darlis.
