Mengecewakan, Omongan Ruki Dinilai Lemahkan KPK  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 22 Februari 2015 03:09 WIB

(ki-ka) Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Indriyanto Seno Adjie, Taufiequrrachman Ruki dan Wakil Ketua KPK, Zulkarnaen saat jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, 20 Februari 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta- Kepala Bidang Penanganan Kasus Lembaga Bantuan Hukum, Muhammad Isnur, menilai pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh Pelaksana Tugas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Taufiequrrahman Ruki tak berpihak pada upaya pemberantasan korupsi. “Bagi kami ini mengecawakan, seperti mengalah dan langkah mundur,” ujar Isnur saat dihubungi, Sabtu, 21 Februari 2015.

Menurut Isnur salah satu pernyataan Ruki yang tak tepat terkait kemungkinan pelimpahan berkas perkara Budi Gunawan pada kepolisian. Selain itu Ruki juga menyatakan pengusutan terhadap 21 penyidik Komisi Antirasuah oleh kepolisian sebagai rangkaian proses hukum. Padahal menurut Isnur selama ini KPK sangat lantang menolak pemeriksaan terhadap penyidik itu dan menganggap sebagai bagian dari kriminalisasi.

Isnur menyebut sikap Ruki justru membuat posisi tawar KPK semakin lemah di mata kepolisian. Bahkan Ruki terkesan menggembosi Komisi Antirasuah dari internal. Seharusnya Ruki kata Isnur diam saja dan tak membuat pernyataan macam-macam terkait polemik yang kini terjadi antara KPK dan kepolisian.

Rabu, 18 Februari 2015 lalu, Presiden Joko Widodo mengumumkan pemberhentian Ketua KPK Abrahaman Samad dan wakilnya Bambang Widjojanto. Abraham dan Bambang diberhentikan setelah menyandang status tersangka dari kepolisian. Sebagai gantinya, Jokowi menunjuk tiga pelaksana tugas yaitu Ruki, Indirayanto Seno Adji, dan Johan Budi Sapto Pribowo. Satu pelaksana tugas untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Busyro Muqoddas pada Desember lalu.

Jokowi meresmikan pengangkatan ketiganya pada Kamis lalu. Setelah dilantik, Ruki yang ditunjuk menjadi pelaksana Ketua KPK langsung mengeluarkan sejumlah pernyataan. Ruki juga bergerak cepat menggelar pertemuan dengan Wakil Kepala Polri, Badrodin Haiti yang baru ditunjuk Jokowi sebagai calon tunggal Kepala Kepolisian RI.

Usai pertemuan Ruki mengatakan lembaganya akan mempertimbangkan pelimpahan berkas perkara Budi Gunawan, dan mempersilakan kepolisian melanjutkan proses hukum yang tengah berjalan terhadap dua pimpinan mantan pimpinan KPK, Abraham dan Bambang Widjojanto.

Ruki juga terkesan menyalahkan KPK terkait izin penggunaan 100 senjata api yang mayoritas dipakai penyidik. Menurut Ruki, tak adanya perpapanjang izin penggunaan senjata itu merupakan kelalaian manajemen KPK. Padahal pimpinan KPK yang lama menyebut, pihaknya telah melayangkan surat perpanjangan izin penggunaan senjata api tapi tak pernah disetujui Mabes Polri.

IRA GUSLINA SUFA


Berita Menarik:


Dipicu Bali Nine 7 Menteri Rancang Penggulingan Tony Abbott


EKSKLUSIF: Aksi Susi Bikin 9 Kapal Tomy Winata Jadi Besi Tua


Ternyata Hubungan Presiden Jokowi dan Megawati Belum Normal

Advertising
Advertising

Berita terkait

Eks Pimpinan KPK Serukan Jokowi dan Penyelenggara Negara Lakukan Panca Laku, Soroti Penyaluran Bansos

5 Februari 2024

Eks Pimpinan KPK Serukan Jokowi dan Penyelenggara Negara Lakukan Panca Laku, Soroti Penyaluran Bansos

Para pimpinan KPK periode 2003-2019 menyerukan pesan moral kepada Presiden Jokowi dan seluruh Penyelenggara Negara untuk melaksanakan panca laku.

Baca Selengkapnya

Firli Bahuri Ubah Tanggal HUT KPK, Ini Penjelasannya

27 Desember 2022

Firli Bahuri Ubah Tanggal HUT KPK, Ini Penjelasannya

Ketua KPK Firli Bahuri mengeluarkan surat keputusan yang isinya menetapkan 27 Desember sebagai Hari Bakti KPK.

Baca Selengkapnya

Calon Dewas KPK Taufiequrachman Ruki, Terakhir Berlabuh di PPP

20 Desember 2019

Calon Dewas KPK Taufiequrachman Ruki, Terakhir Berlabuh di PPP

Selain Ruki, kandidat Dewas KPK lainnya adalah Albertina Ho, Artidjo Alkostar, dan Hamdan Zoelva.

Baca Selengkapnya

Eks Pimpinan KPK Jadi Dewan Pengawas, Ruki Kandidatnya

18 Desember 2019

Eks Pimpinan KPK Jadi Dewan Pengawas, Ruki Kandidatnya

Jokowi mengatakan salah satu yang bakal menjadi dewan pengawas adalah mantan pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Eks Plt Ketua KPK Ruki Bantah Setuju Revisi UU KPK pada 2015

8 September 2019

Eks Plt Ketua KPK Ruki Bantah Setuju Revisi UU KPK pada 2015

Ketika itu, ujar Ruki, poin revisi yang diajukan oleh DPR sama dengan poin revisi UU KPK yang sudah disetujui menjadi RUU inisiatif saat ini.

Baca Selengkapnya

YLBHI: Polda Metro Jaya Tidak Optimal Proses Kasus Novel Baswedan

24 Desember 2018

YLBHI: Polda Metro Jaya Tidak Optimal Proses Kasus Novel Baswedan

Menurut YLBHI, penyelidik Polda Metro Jaya minim memeriksa orang tak dikenal yang berada di sekitar lokasi penyerangan Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

YLBHI Minta Kejaksaan Hapus Aplikasi Pengawas Aliran Kepercayaan

27 November 2018

YLBHI Minta Kejaksaan Hapus Aplikasi Pengawas Aliran Kepercayaan

YLBHI mendesak Kejaksaan Tinggi Jakarta menghapus aplikasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat yang dinamai dengan Smart Pakem.

Baca Selengkapnya

Jejak Eks Bos Lippo Eddy Sindoro dan 4 Negara Tempatnya Sembunyi

13 Oktober 2018

Jejak Eks Bos Lippo Eddy Sindoro dan 4 Negara Tempatnya Sembunyi

Penyidik KPK akan mengembangkan kasus eks petinggi Lippo Group, Eddy Sindoro dengan memeriksa pejabat di Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

Ruki Jelaskan Andilnya dalam Penyerahan Diri Eddy Sindoro ke KPK

12 Oktober 2018

Ruki Jelaskan Andilnya dalam Penyerahan Diri Eddy Sindoro ke KPK

Taufiequrachman Ruki mengaku punya peran dalam penyerahan diri Eddy Sindoro ke KPK.

Baca Selengkapnya

Setyo Wasisto: Jangan Adu Domba Polri dan KPK, Ini Tahun Politik

10 Oktober 2018

Setyo Wasisto: Jangan Adu Domba Polri dan KPK, Ini Tahun Politik

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengimbau agar polemik yang terjadi antara Polri dan KPK tak diperpanjang.

Baca Selengkapnya