Ungkit Bantuan Tsunami, Pernyataan PM Australia Lukai Aceh  

Reporter

Sabtu, 21 Februari 2015 13:54 WIB

Presiden Jokowi, menerima kunjungan dari Perdana Menteri Australia Tony Abbot, di Istana Merdeka, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Banda Aceh - Organisasi kepemudaan di Aceh sedang menyiapkan aksi kumpul koin untuk mengembalikan bantuan pemerintah Australia dalam bencana tsunami Aceh 2004 silam. Langkah ini sebagai protes atas sikap Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang menjadikan bantuan tersebut seperti barter agar pemerintah Indonesia tidak mengeksekusi mati dua pengedar narkoba asal Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.

"Saat ini kami sedang merapatkan barisan dan konsolidasi aksi," kata Darlis Azis, Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh, kepada Tempo, Sabtu, 21 Februari 2015.

Menurut Darlis, aksi turun ke jalan dan pengumpulan koin akan dilakukan pada Senin, 23 Februari 2015, mengingat jadwal libur kantor pada Sabtu dan Ahad. Gerakan bersama masyarakat Aceh ini disebutkan sebagai bentuk protes. "Kami tidak ingin pemerintah Australia menghubungkan bantuan dengan upaya eksekusi pengedar narkoba. Tidak ada hubungannya," ujar Darlis.

Masyarakat Aceh, kata Darlis, mendukung pemerintah Indonesia untuk mengeksekusi mati Myuran Sukumaran dan Andrew Chandan. Mereka meminta pemerintah Indonesia tidak terpengaruh dengan pernyataan Abbott. Lagi pula, Australia tidak berhak mengganggu hukum di Indonesia.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Ramadhana, mengatakan setuju dengan gerakan kampanye koin untuk Australia yang sedang gencar di media sosial. Kampanye itu, kata dia, sebagai bukti kecintaan masyarakat Aceh terhadap Indonesia.

Pernyataan Abbott, menurut dia, sangat melukai perasaan masyarakat Aceh, terutama korban tsunami. Bantuan dari Australia dulunya sangat dihargai oleh Aceh yang membantu pemulihan tsunami sepuluh tahun silam. "Namun janganlah bantuan untuk Aceh kemudian diungkit untuk mengintervensi hukum dan kedaulatan Indonesia," katanya.

Gerakan #KoinuntukAustralia di media sosial sudah muncul sejak 18 Februari 2015, di-posting oleh akun @MAdamrah. Selanjutnya, kampanye itu ramai di media sosial. Para netizen ikut me-mention akun resmi Perdana Menteri Australia itu.

Sampai saat ini, gerakan sosial #KoinuntukAustralia terus dikampanyekan di media sosial dan BlackBerry Messenger (BBM). Banyak pengguna BBM di Aceh yang mengubah fotonya dengan beberapa koin yang disusun melingkar pada kertas dengan tulisan “#KoinuntukAustralia”.

ADI WARSIDI

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

3 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

4 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

5 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

5 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

11 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

12 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

15 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

15 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya