TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Indonesia Corruption Watch Ade Irawan mengatakan ada beberapa langkah intervensi yang bisa diambil Presiden Joko Widodo untuk menghentikan kriminalisasi terhadap penyidik dan pimpinan KPK.
Pertama, Jokowi meminta Kapolri yang baru mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) terhadap kasus yang menimpa Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua Bambang Widjojanto, yang telah dinonaktifkan.
Kedua, Jokowi bisa membentuk tim yang khusus menangani perkara penyidik dan pimpinan KPK. Cara ini akan membuat proses penyelidikan dan penyidikan tetap berjalan namun pimpinan dan penyidik KPK masih bisa bekerja di bawah pengawasan.
"Tim itu dibentuk apabila ada dugaan bahwa kasus yang menjerat penyidik dan pimpinan KPK itu benar adanya, tidak dibuat-buat oleh kepolisian," kata Ade.
Ade juga berpendapat, Jokowi tidak perlu bertindak jauh dengan memberhentikan polisi-polisi yang telah mengkriminalkan penyidik dan pimpinan KPK.
Menurut Ade, Jokowi cukup mendukung penuh Komisaris Jenderal Badrodin Haiti saja sebagai calon Kapolri yang baru.
"Begitu Badrodin lolos, beri dukungan kepadanya. Pastikan dia berani dan tak takut menghadapi intervensi dari figur-figur polisi lain. Mutasi perwira itu nantinya jadi urusan Badrodin."
Sebelumnya, Jokowi memutuskan mengajukan calon Kapolri baru, yaitu Komjen Badrodin Haiti. Keputusan ini dibacakan pada Rabu lalu. Saat itu Jokowi juga membacakan keputusannya memberhentikan sementara Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua Bambang Widjojanto.
Budi Gunawan merupakan calon tunggal Kapolri yang diusulkan Jokowi pada pertengahan bulan lalu. Namun kemudian KPK mengeluarkan keputusan bahwa Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi.
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah membatalkan penetapan status tersangka itu pada awal pekan ini. Tim hukum KPK menyatakan akan melakukan upaya kasasi ke Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Negeri.
ISTMAN M.P.
Berita terkait
Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?
25 menit lalu
Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Baca SelengkapnyaRespons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club
32 menit lalu
Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi
50 menit lalu
Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?
Baca SelengkapnyaHabiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014
59 menit lalu
Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.
Baca SelengkapnyaJokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024
1 jam lalu
Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.
Baca SelengkapnyaDahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY
1 jam lalu
Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo
1 jam lalu
Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.
Baca SelengkapnyaBabak Baru Konflik KPK
2 jam lalu
Dewan Pengawas KPK menduga Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melanggar etik karena membantu mutasi kerabatnya di Kementerian Pertanian.
Baca SelengkapnyaFakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun
2 jam lalu
Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaKPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City
3 jam lalu
KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.
Baca Selengkapnya